Minggu, 22 Mei 2016

Si Hijau, Si Cabe Rawit Sariayu Hijab Series

Lima tahun mengenakan pakaian muslimah yang benar-benar tertutup (dari ujung kepala sampai ujung kaki) alias tidak buka tutup lagi, Ulf tak pernah merasa kerepotan bagaimana harus merawat bagian tubuh yang tertutup. Maklum, orangnya apa adanya (lebih tepatnya cuek sih) soal perawatan tubuh. Jadi ya, pakai saja produk yang ada, yang penting nggak nguras kantong, bikin bersih, dan cukup wangi. Cukup lho ya, soalnya kalau terlalu wangi jadi rada curiga. Jangan-jangan itu produk sebenarnya parfum yang dikamuflasekan sebagai sampo, sabun, pasta gigi, body lotion, dll. Hehe... Termasuk soal perawatan rambut. Ulf nih nggak pernah lho pakai conditioner kalau habis pakai sampo. Soalnya orangnya malas ribet bin malas nunggu lama. Secara kalau dulu kan pakai conditioner harus nunggu selama 3 menit. Beuh...itu sih waktu yang lumayan banget buat ngerjain PR or telfonan atau bbm-an. Plus, orangnya malas banget berlama-lama di kamar mandi. Tahu sendiri kan, kamar mandi tempatnya siapa hayooo?? Setan dan keluarganya hiiiiii.... Meski nggak pernah pakai conditioner, Ulf dulu justru sering dijuluki gadis sunsi*k (soalnya dulu pas belum berjilbab, nggak pernah tuh rambut dikuncir, selalu digerai, panjang en hitam mirip model iklan gadis sunsil*...Yaa Allah, tolong deh...jahiliyah banget deh waktu itu, harusnya dari pas baliq aja pakai jilbabnya). Paling puol perawatan rambut tuh creambath sendiri pakai krim khusus yang dibeli sama ibu tiap seminggu sekali atau lidah buaya-an selama satu jam. Itu aja sih... Hingga...suatu waktu...menemukan produk sampo dengan kemasan hijau segar ini di swalayan dekat rumah. Menarik hati sejak lihat kemasannya pertama kali. Ulf pun mengangkat botol sampo berukuran 180 ml itu. Seperti biasa, rasa penasaran harus diimbangi dengan membaca apa yang tertulis pada bagian belakang produk. Kandungan sampo ini tuh terdiri dari urang-aring (wah, pasti bisa bikin rambut tampak hitam terus nih), lidah buaya (hmm...bisa melebatkan rambutku nih), mangkokan (wah...buat apaa yaa?), cabe rawit (whatta? Pedes dong?!), daun mint (wah segar pasti nih...), dan bahan lainnya. Keterangan lain yang tertera pada kemasan adalah sampo ini all in one. Bisa menjaga kesegaran rambut, merawat kehitaman rambut, merawat kekuatan rambut, membersihkan, mengurangi rasa gatal di kulit kepala, dan mencegah rambut dari ‘lepek’. Hmm...aku tertarik nih untuk mencoba. Soalnya sampo yang terakhir yang dipakai itu sudah nggak cocok banget dengan rambut yang sering tertutup sehari-harinya. Jadi lebih sering keramas. Bahkan sampai 5 kali dalam seminggu. Waduh, bisa gawat kan kalau terlalu sering keramas. Rambut jadi terasa kering dan kurang nyaman. Sampai di rumah, langsung kucoba deh...sempat takut-takut bakal kepedesan kepalanya hoho...tapi ternyata nggak lho, malah efek segar dan dinginnya terasa di kulit kepala saat sampo diusap-usapkan sambil dipijat ke kepala. Selesai keramas (tanpa conditioner-hanya sampo cabe rawit ini), rambut lalu dikeringkan menggunakan angin dingin yang berasal dari kipas angin. Itu sih yang Ulf tahu untuk mencegah rambut kering. Diangin-anginkan pakai kipas angin, bukan hair dryer yang anginnya panas. Dan...voila! rambutku jatuhnya asyik, ringan tapi berasa bervolume, dan wanginya pas, nggak berlebihan. Ini baru kali pertama. I can’t believe it! Tiga hari kemudian, rambut Ulf masih oke punya. Padahal tetap tertutup jilbab seharian selama 3 hari berturut-turut. Seolah samponya itu kebal menahan keringat akibat pengap tertutup kain untuk tak mengganggu kulit kepala dan memberatkan rambut. Efeknya seperti ini lho kalau di rambut Ulf. Dengan Sariayu Hijab Shampoo ini, Ulf hanya butuh keramas 2 kali dalam seminggu. Atau jika panas sekali cuacanya dan kerja lapangan lagi agak over bisa sampai 3 kali seminggu keramasnya. Praktis, hemat waktu tapi tetap segar bin bersih-bebas gatal. Sampo ini Ulf beli dua puluh ribu sekian deh di swalayan besar dengan inisial TT itu :D Selain sampo, Ulf juga pakai Sariayu Hijab Hair Mist, instead of tonic atau conditioner yang ketika diaplikasikan butuh waktu sekian lama. Pakainya juga praktis karena tinggal semprot sajaaa...tapi pastikan rambut bersih saat disemprot. Rambut yang kotor lalu disemprotkan produk apapun biasanya akan menambah tumpukan kotoran di kulit kepala atau justru di sela-sela helai rambut. Biasanya, Ulf pakai hair mist ini sehabis keramas dan rambut sudah kering. Atau saat diperlukan dan rambut masih dalam keadaan oke alias nggak lepek, nggak keringatan, pokoknya kering terkendali gitu deh. Ulf suka produk ini karena praktis dan berkualitas. Tapi, nggak bikin kantong jebol. Hair mist ini Ulf beli di tempat yang sama dengan harga sekitar enam belas ribuan. Aroma kuat dari mint dan urang-aring terasa banget dalam produk ini. Yang Ulf suka dari kedua produk ini adalah: 1. Mudah didapatkan 2. Terjangkau sekali harganya 3. Bikin segar kulit kepala dan dingin (anti pedas, seperti dikhawatirkan di awal) 4. Rambut terlihat bervolume 5. Tanpa conditioner pun, sampo dan hair mist-nya tetap mendukung rambut enak jatuhnya 6. Terbuat dari bahan-bahan alami yang mencakup semua kebutuhan rambut Ulf Yang Ulf kurang suka dari kedua produk ini: Hampir nggak ada, tapi kadang aroma urang-aringnya yang kuat membuat orang-orang di rumah yang mencium agak menjauh sedikit. Yowislah...Ulf menjauh sedikit...tapi kalau sudah agak lamaan juga aromanya nggak terlalu tercium. Oke...sampai di sini dulu ya review produk Sariayu hijab series Ulf kali ini. Saran Ulf, kalian juga bisa mencoba conditioner dan tonic-nya. Thanks for visiting my home yaa...^_^