Minggu, 02 Desember 2018

Mengapa Aku Nulis Blog?






Awal mengenal blog sekitar tahun 2004. Saat itu, rumah blog yang kutahu hanya MULTIPLY. Aku tak lantas membuat akun di sana. Karena kesibukan (ceile) di luar dunia maya. Selang beberapa tahun, sebelum ada Facebook, aku baru deh bikin blog di sana. Pencarian nama blog aku bisa dibilang santai. Kalau kata teman, ya udah sih pakai nama aku aja.

ulfahkh.multiply.com  atau
oelfahkh.multiply.com  atau
ulfahkhaerani.multiply.com  atau
uphethonk.multiply.com  , dll

Hmm. Aku belum menemukan yang sreg. Lalu, internet UNLIMITED Speedy Office masuk RT-ku. Sebulan aku hanya perlu membayar 75 ribu rupiah untuk internet sepuasnya sehari-hari selama sebulan penuh. Jadilah aku penunggu ruang kerja dengan 1 set komputer. Pulang aktivitas di luar, kerjaan utama di rumah adalah di depan komputer. Kecepatan internet yang sangat memuaskan ini bikin aku betah berlama-lama nge-net. Apa saja kubaca dan kutelaah via Google atau website informatif tertentu.

Lalu, aku teringat belum dapat nama untuk blog ku itu. Sambil mikir, aku sambil blogwalking ke sejumlah akun. Salah satunya, blog Asma Nadia yang isinya semua tentang buku dan tulisan sederhana yang menyentuh. Betah deh aku berlama-lama di situ. Hingga akhirnya, ibu suruh aku makan dulu. Aku ke ruang tengah bawa makanan. Maksudnya mau makan sambil nonton tv. Eh, pas ada acara Maknyus-nya Pak Bondan Winarno.

Waktu itu Pak Bondan lagi mencicipi rawon di suatu daerah di Jawa. Pak Bondan kurang lebih mengucapkan hal-hal seperti: hmm...rasa rawon yang monokromatik, satu rasa, ada .... ... (lupa nyebut rempah apa saja bapak pakar kuliner ini, kalau ga salah ada kluwak, dll), tapi yang ini maknyos-nya beda.

Suddenly, kok kata 'monokromatik' terngiang terus di kepalaku. Sampai aku selesai makan, lalu cuci piring, mandi, dan balik lagi ke depan komputer. Dan cepat saja, kata itu sudah jadi nama blog pertamaku www.monokromatik.multiply.com.

Kesannya, monokromatik itu monoton atau sangat sederhana dan tiada spesialnya. Tapi, buatku...ini sebuah bentuk kesederhanaan yang sejatinya sering manusia rindukan. Satu warna yang dimengerti. Nggak neko-neko, simple yang kaya, dan bisa dibilang spesial. Karena bisa jadi untuk mencapai monokromatik, setiap orang membutuhkan effort luar biasa untuk setidaknya menyamai satu warna itu.

Dan kata ini pula yang jadi ide untuk salah satu bab dalam novel MORNING DEW AND THE TOGETHERNESS WE SHARE terbitan Elexmedia yang kutulis sekitar 6 tahun lalu itu.





Blog pertamaku ini kutulisi apa yang ada di kepala aja. Bukan sesuatu yang viralable, tapi aku sangat menikmati menulisnya. Dari sini aku tahu alasan mengapa aku menulis blog, untuk mendapatkan nikmat bahagia. Bukan untuk hal lain seperti menjadi viral, dibaca banyak orang, atau mendapatkan materi tertentu. Kalau pun aku menuliskan review produk tertentu ya karena aku suka produk itu. Bukan yang lain.

Beberapa tahun berselang, MULTIPLY hengkang dari jagad maya. Aku terpukul. Pasalnya, aku baru banget betah di sana. Sudah gitu, friendly user banget kan MUKTIPLY itu. Setelah itu, aku berhenti main blog. Meskipun ada rumah blog lainnya. Aku tetap bergeming.

 Selanjutnya, aku kenal Facebook di tahun 2009. Saat itu, aku sudah mengajar di salah satu SDIT di kota tempat domisiliku. Aku mulai seru berselancar di media sosial itu. Hingga suatu hari, aku menemukan berbagai komunitas blogger di FB. Dan...tadaaa...di sinilah aku sekarang. Aku mulai membuat blog lagi. Kali ini dengan nama yang ga perlu pusing mikirnya. Sama seperti nama akun IG-ku, @ukhaerani.  Apakah kali ini alasan aku nulis blog itu sama?

Yup. Exactly. Nggak berubah sejak awal. Hanya untuk merasakan nikmat bahagia menulis. Dan ini sangat luas pengertiannya. Nikmat bahagia menulis itu.