Sabtu, 23 Maret 2019

Meet The Readers Accidentally

Dek, itu yang dilopein buku TRIK JITU TOEFL punya Kak Ulf lho...nulisnya bareng Grasindo ^^


Rutinitas harianku paska resign dari kerja kantoran yang 9 to 9 adalah adalah nulis, makan, beberes rumah, foto-foto objek di sekitar, nge-medsos, ngobrol, mengajar ekskul menulis di sekolah/privat menulis dan jalan-jalan. Kelihatannya menyenangkan ya? Iya, memang. Meskipun kadang rekening belum terisi hehe karena invoice belum cair atau belum saatnya ditransfer royalti. Ya menyenangkan saja. Mengeluarkan uang untuk hal yang kita sukai.

Selalu ada saja hal yang seru yang kutemui di rutinitas tadi. Seperti ketika aku bertemu pembacaku accidentally. Entah bertemu langsung atau bertemu via medsos. Kadang justru mereka memanggil aku duluan. Dan lebih sering lagi mereka ga ngeh karena aku berdiri di belakang mereka sambil memperhatikan. Lalu, aku bertanya-tanya dalam kalbu...kira-kira mereka jadi ambil buku aku di rak yang sedang mereka pandangi itu ga ya?... Posisiku berdiri persis serong sedikit di belakang mereka. Seperti tampak dalam foto itu. Dua orang anak remaja kudengar kasak-kusuk lagi cari buku TOEFL. Pas banget aku memang lagi di dekat rak bahasa mau cari kamus Bahasa Korea buat adikku. Terus kulihat mereka semakin merapat ke rak buku-buku TOEFL. Seketika kedua mataku menangkap buku TOEFL yang pernah kutulis tahun 2015 bersama Penerbit Grasindo. Waktu itu editornya Mbak Diane yang baik banget menunggu aku menyelesaikan tulisanku sekitar 1,5 bulan...

Aku berjalan sedikit ke arah kedua nak remaja putri itu. Kulihat seorang anak mengambil bukuku. Oh, this brought my tears easily...tapi mrebes mili terharu-nya dalam hati. Aku sih segitu aja terharu. Lalu, kuambil foto mereka dari belakang. Yah, namanya juga suka foto-foto. Kenangan juga ada yang pernah pegang buku ini di toko buku hehe...I do appreciate this kinda lil thing.... Selesai kujepret, aku lalu sibuk cari kamus lagi. Beberapa menit kemudian, aku sampai di kasir hendak membayar belanja buku dan sejumlah wrapping bag. Tak kusangka, bertemu lagi dengan 2 remaja putri itu. Dan mereka membayar buku TOEFL TRIK JITU MELEJITKAN SKOR TOEFL MINIMAL TEMBUS SKOR 550 karya Ulfa Khaerani (Nama depanku memang disengaja tanpa 'h' ya di belakangnya hhehe) dari Penerbit Grasindo itu. Senangnya... Alhamdulillah...Lalu, saat keluar aku mendengar kedua adik cantik ini bilang..."semoga ya buku TOEFL ini gampang dipelajarinnya..."

Semoga..kudoakan dalam hati. Lalu, aku melanjutkan perjalanan ke lantai basement untuk menenggelamkan diri bersama buku-buku bekas yang dijual toko bukunya di sana.

Di lain waktu, saat sedang main Instagram, ada seorang karyawati yang men-tag akun IG aku di postingan terbarunya. Wah, kinda testimony from my property book...buku properti ini aku tulis juga bersama Grasindo dengan editor dan blogger kece, Mbak Monica Anggen. Buku ini ringan sekali bahasanya dan straight to the point berdasarkan pengalaman banyak orang. Senang rasanya bisa bertemu pembaca lagi yang langsung membeli dan membaca bukuku. Jadi, bukan katanya begini begitu mengenai isi bukuku. 😇



Selain buku properti, ada juga pembaca novelku yang kutulis di bawah naungan penerbit kece Elexmedia. Judul novelnya MORNING DEW AND THE TOGETHERNESS WE SHARE...sang editor yang turut menggarap novelku ini juga kece badai. Namanya Mbak Afri. Senangnya bisa meet the readers accidentally lagi hehe...







Ada juga nih yang mengadakan give away dengan hadiah berupa buku non fiksi karyaku berjudul BINGKISAN CANTIK UNTUK IBU HAMIL. Buku ini kutulis bersama Penerbit Quanta dan digarap bersama editor kece, Mbak Luky Andari yang sabar banget nungguin aku submit naskah. Ibu-ibu ol-shopper ini juga jadi salah satu pembacaku yang kece abis...


Jangan lupa follow IG-nya pembaca Ulf ini yah buat ikutan GA menarik...


Oke deh, sampai sini dulu cerita tentang meet the readers accidentally. Sebenarnya masih banyak cerita tentang ini. Salah satunya, pernah aku lagi duduk bareng tim penulis skenario Tukang Ojek Pengkolan. Waktu itu memang lagi jadi co-writer sinetron keren RCTI ini. Lalu, tiba-tiba seorang teman penulis berinisial S tanya apa aku ini Ulfah Khaerani yang nulis buku Ibu Hamil? Aku jawabnya malu-malu gitu. Terus, ada teman penulis lan, Mas M yang bilang, kamu ini fah belum pernah hamil kok nulis buku hamil sih hihi...kubilang kan aku punya banyak narasumber yang lagi hamil plus buku bacaan dan tanya dokter kandungan juga. Jadi bisa nulis buku tema ini deh hehe....

Akhir kata, kapan-kapan dilanjutin deh cerita ketemu pembacanya insyaAllah...

Habis selesai deadline artikel English nih...napas dulu sebelum nulis e-book buat novel terbaruku 😃

Kamis, 14 Maret 2019

Es Bergelinjang Dalam Tehmu







Seberapa kuat kamu bisa menjaga dirimu sendiri dari mengkhianati kata-kata nasihat yang sudah kamu ucapkan?

Perjuanganmu tak seremeh menggoyangkan es teh manis dalam gelasmu, kan? Supaya es-nya bergelinjang dan segera hancur serta kamu dapat lebih nikmat mereguknya...

Oh, sungguh...menulis apa yang kita pikirkan dan rasakan tak semudah itu. Apalagi memuntahkan nya melalui lidahmu.

Camkan itu.

Catatan Ulf. Tentang diri. Tentang lidah yang mudah berucap namun sering abai mempertanggung jawabkannya. Tentang janji. Tentang menulis. Tentang nasihat yang aku sendiri selalu membutuhkannya dari kalian semua. Tanpa terkecuali.

#note from #ulfahkhaerani

Selasa, 12 Maret 2019

Aku Seorang Pluviophile


Aku seorang Pluviophile...
Pecinta hujan, yang temukan kedamaian dalam rinainya.

Penggalan kalimat di atas ada dalam novel aku berjudul Morning Dew and the Togetherness We Share. Sengaja kusisipkan salah satu kesukaan aku ini biar para pembaca yang memiliki kesamaan denganku juga turut berbahagia. Eh, ternyata ada ya istilah unuk menyebut seorang pecinta hujan...Kurang lebih seperti itu pikiranku saat menuliskan bab 15  novel yang diterbitkan oleh Elexmedia ini.

Foto ini pernah juga kuposting di Facebook Ulfah Khaerani (dengan foto profil gambar novel MDATTWS, awas jangan Ulfah yang lain yaah hehe...). Lalu, ada seorang penulis yang tanya ke aku..."mbak Ulfah kenapa suka hujan?"

Kujawab cepat, bahwa hujan membawa ketenangan. Lalu, kujabarkan dengan secepat mungkin kekuatan tangan dan otak saat menjawab chat bahwa ketenangan yang dimaksud dimulai dengan munculnya PETRICHOR, yaitu aroma tanah yang menyatu bersama bakteri dan terkena tetesan hujan hingga menguap aromanya. Kemudian, udara di sekitarya menjadi sejuk, adem, dan pastinya menenangkan. Ditambah, kalau di Islam, hujan adalah salah satu momen dimana doa-doa diijabah Allah Subhanahu wata'ala. Dan aku percaya pada janji Tuhanku.

Ah, aku jadi teringat masa kecil dimana aku sangat takut ketika hujan turun dan aku berada di dalam rumah. Tetesan demi tetesan hujan mulai dari kecil hingga makin lama makin besar itu seperti hendak menghantam atap rumah dan meluluhlantakkannya. Yah, namanya juga imajinasi anak SD kelas 2 ya... hihi...
Lalu, bapakku inisiatif mengambil payung super besar dan mengajakku pergi keluar rumah. Bapak bilang mau main hujan-hujanan. Meskipun aku takut, genggaman hangat tangan bapak menguatkanku. Hingga aku berani memakai sandal dan perlahan tapi pasti aku akhirnya sudah berada di luar pagar rumah. Aku dan bapak jalan beriringan di bawah payung dari satu gang ke gang lain hingga kami sampai di taman komplek. Saat itu tidak ada petir. Hanya air hujan bak air bah yang terus turun dan menggenangi jalan-jalan berlubang parah. Sejak saat itu, aku tak takut lagi pada hujan. Jika hujan turun aku malah bersiap mengambil payung. Dan seringnya malah mandi hujan tanpa payung di samping rumah yang terbuka atapnya, namun tak terlihat dari luar itu.  Bebas, tidak ada yang memarahi. Kalau hujan sudah mulai surut dan sisa rintikan saja, barulah aku masuk untuk segera mandi membersihkan sekujur tubuh. Sungguh hujan air rahmat bagiku. Rinainya menenangkan. Tetesannya di tubuhku bak vitamin yang membuatku kuat.

Kalau kamu, apakah suka hujan juga?



Good Morning, Morning Persons



Pagi...
Awal memulai hari. Morning person tahu betul soal ini. Makanya tak heran jika ia sangat bersemangat saat pagi menyapa. Meski memulai harinya hanya dengan perayaan kecil seperti menyeruput kopi favorit dan setangkup roti isi.

Dan pagi ini aku kembali jadi morning person. Karena aku harus menunaikan kewajiban sebagai pembimbing ekskul menulis di sebuah sekolah dasar sore nanti. Jadi semua pekerjaan harus kukerjakan sepagi mungkin. Pekerjaan hari ini diantaranya: menulis, menulis, menulis dengan laptop, nonton drama (sebagai bagian dari menggali ide untuk memperkaya tulisan sinopsis dan skenarioku di drama tv), pasang wallpaper ruang tamu dan kontrakan yang habis direnov, pasang tulisan DIKONTRAKKAN RUMAH di pintu depan kontrakan, membersihkan seluruh area rumah sambil nunggu calon pengontrak baru datang (nyapu, ngepel, ngelap debu), masak sarapan, dan maskeran wajah. Banyak bukan pekerjan yang harus kulakukan pagi ini sebelum jalan ke sekolah? hehe...

Pokoknya have a good day, everyone... Meskipun sedotan minuman yang mau kamu minum 'mendelep' like this akibat human error (baca: kemarin pegawai minimarketnya salah kasih sedotan dan aku nggak ngecek lagi pas dapat wadidaw!)

Begin your day with smile, feeling happy, and grateful everyday... 😋😂

Jalan Masih Panjang Dan Kadang Tak Semulus Jalan Beraspal Ini






Bismillah.

Beberapa waktu lalu, aku sempat upload foto ini di IG @ukhaerani. Tak lupa kukasih caption ...

Jalan masih panjang. Kadang jalan yang ditemui bukan jalan mulus beraspal seperti ini. Melainkan jalan berlubang dan banyak kerikil. Kerikil-kerikil itu sering terselip di sol sepatu kita dan menyulitkan langkah kaki kita. Kalau kau lelah di jalan berlubang dan berkerikil itu, istirahatlah sejenak di pinggir jalan. Sambil minum es cincau atau es cendol mungkin. Kalau sudah siap, kau bisa lanjutkan lagi perjalanan.

Lalu, ada yang kasih komentar menanyakan dimana tempat kuambil foto itu. Karena sangat bagus dan nyaman kelihatannya tempatnya. Kujawab aja santai kalau tempat ini dekat rumah. Dulu jalan yang sering aku lewati kalau mau mengajar ke salah satu learning center di kotaku. Sekarang tempat ini kulewati saat jalan-jalan santai sore atau pagi hari. Dan lebih sering lagi kalau mau ke minimarket pada malam hari seusai salat maghrib.

Setiap melihat foto yang kujepret sekitar 3 tahun lalu itu, kok aku jadi teringat lagunya Kang Aden Edcoustic yah...judulnya 'Jalan Masih Panjang'...dulu kenal lagu itu dari Facebook. Cukup banyak yang share video lagu itu. Apalagi setelah meninggalnya Kang Aden.

Liriknya tuh kalau diresapi dalam sekali...

Ohho...jalan masih panjang, usah berputus asa...
Jalan hidup...takkan pernah lurus, pasti ada salah...
Tapi Tuhan...tak pernah berhenti membuka jendela jalan hidup kita...

Seketika terjalari semangat saat mendengarnya. Terlebih jika sedang galau gundah gulana menunggu jawaban dari partner kerja di tengah deadline yang semakin mendekat. Atau ketika habis mendapat penolakan dari satu atau dua penerbit atau PH. Well, jalan memang masih panjang sih. Aku yakin itu. Karena aku sering mengalami momen dimana kata-kata 'jalan masih panjang...' menjadi penghiburan tersendiri bagiku pribadi...

Sekarang yuk, live your live today...seterjal apapun jalan yang kau temui, percayalah di ujung jalan nanti kau kan tersenyum manja...sambil menikmati sebotol air putih segar dan semangkuk bakso di kedai pinggir jalan...


-Ulf-
12 Maret 2019
Hujan jelang deadline... 😊