Rabu, 29 Januari 2014

21 Days to Be Agent of Change

21 hari, lama waktu untuk sebuah pembiasaan.

Cobalah 21 hari untuk melakukan satu habit baik.

Karena setelah 21 hari biasanya habit itu akan menjadi sesuatu yang dicintai untuk dilakukan.

Mudah-mudahan kontinyu dan untuk selamanya.

#goodhabit #forTheRestOfMyLife 
 
https://www.facebook.com/ulfah.khaerani/posts/10201490978651908?notif_t=like

Senin, 20 Januari 2014

Ayam Fillet Saus Tiram Hula-Hula...

harta karunku di tengah krisis pangan hhehe






Hujan deras all day long...tukang sayur tak kunjung tiba...biasanya mereka lewat per shift gitu, ada yang lewat pagi banget sekitar pukul 6, pas waktu dhuha sekitar pukul 8, pukul 10 sampai kadang sore sekitar pukul 3 masih suka ada yang lewat. Tapi...hujan yang mengguyur di rumahku di Depok sejak beberapa hari belakangan sepertinya memberatkan langkah kaki para pejuang tangguh 'sang tukang sayur langganan'. 



Bahan makanan di kulkas juga semakin menipis. Mau ke pasar juga nggak sempat banget karena lagi kejar deadline revisi novel yang udah ditunggu banget sama mbak editorku tersayang. Alhasil, apa yang ada di kulkas kukeluarkan semua. Waaa...selanjutnya aku menemukan harta karun yang teramat sangat berharga yaitu sepotong ayam fillet, saus tiram botolan dengan merk sejuta ummat :))), dan daun bawang. Putar otak...dibikin apa nih ayam fillet...yaahh dibikin yang asin gurih gimana gitu deh terus nanti makannya pakai nasi hangat dan saus sambal botolan dengan merk nama burung yang pedasnya bukan main itu hhehe...


Bahan-bahan yang dibutuhkan (semua perkiraan sajaaa) #notLikeAchef


Ayam fillet,
saus tiram botolan,
3 siung garlic,
garam secukupnya,
biji lada secukupnya,
minyak untuk menggoreng
1 butir telur ayam kampung,
tepung (wheat flour),
daun bawang

Cara mengolah :
* ulek halus lada, bawang putih dan garam 
* lumuri ayam fillet dengan bumbu tadi lalu siram dengan saus tiram botolan. 
* diamkan selama 30 menit. 
* setelah 30 menit, panaskan minyak (deep fried alias goreng nyemplung seperti di resto fast food ayam itu)
* sambil menunggu minyak panas, celupkan ayam ke dalam kocokan 1 butir telur lalu gulingkan ke tepung 
* lalu...sreeeng...goreng deh sampai matang kecoklatan.

Dicocol saus mantaaap...nggak jadi gigit jari deh karena tukang sayur nggak lewat...dan kenyaaang ^_^



(Semoga besok tukang sayur lewat, aamiin) - doa di tengah hujan semoga segera diijabah. :)

Jamur Tiram Balut Tepung...camilan pas saat hujan :::::::


Jamur Tiram Crispy...camilan pas kala hujan ^_^



Hujan...datang hampir tiap hari...kalau sudah begini biasanya perut butuh sering diisi alias cepat lapar! Makanan berkuah seperti bakso, soto, laksa dll biasanya jadi pilihan utama apalagi ditambah sambal ulek yang puedes banget...wuiiih... Eits...boleh sih makan banyak, apa aja tapi jangan lupa dengan bahaya kolesterol jahat yang mengintai kita.

 Kolesterol bisa menyerang siapa saja. Ia terletak dalam darah sehingga butuh proses cukup lama untuk bisa meluruhkannya. Makanan gurih seringkali menyimpan kadar kolesterol yang tinggi. Namun, siapa orangnya yang bisa tahan nggak ngemil pada sore hari saat tea time bersama keluarga atau pada saat hujan.

Mungkin kamu bisa mencoba kudapan sehat satu ini. Terbuat dari jamur tiram yang memiliki khasiat meluruhkan kolesterol dalam darah.Jamur yang bentuknya seperti kipas berwarna putih dengan pori-pori dibelakangnya ini mudah sekali ditemukan di pasar atau swalayan.

Langsung saja siapkan bahan-bahannya dan berikut cara mengolahnya :

* Jamur tiram 1/4 kilogram,cuci bersih dan dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari.
* Kuning telur dari 3 butir telur ayam.
* Tepung bumbu dalam kemasan atau bisa juga tepung biasa yang dicampur lada + garam.
* Minyak untuk menggoreng.

Cara mengolah : 
1.Pisahkan jamur dari batangnya. Ambil bagian atasnya saja yang berbentuk kipas.


2.Gulingkan dalam kuning telur.







3.Masukkan dalam tepung bumbu.


4.Goreng hingga kuning kecokelatan dan kering.

Selamat mencoba kudapan yang renyah dan pastinya sehat ini. Perhatikan pula minyak gorengnya. Pastikan memakai minyak gorengnya sehat juga seperti minyak jagung.

Ibuku...Spirit Charger-ku


No one ever saw me like you do
All the things that I could add up to
I never knew just what a smile was worth
But your eyes say everything without a single word

Cause there's something in the way , You look at me ...
Oh, Mom. Cause there's someting in the way you look at me that could make me feel better in every sorrow and tiredness.

Lagu Christian Bautista 'The way You Look At Me' sering sekali diputar di ruang tengah kami. Itu lagu favorit ibu dan aku. Kalau ibu dan aku sedang dalam keadaan sama - sama lelah setelah beraktifitas biasanya selesai sholat dan baca AlQuran , kami putar lagu itu melalui handphone kemudian nyanyi bersama. Bukan karaokean sih tapi nyanyi aja di samping speaker hp, ya..balapan gitu sama lagunya, hehe. Seringkali kalau aku sedang kurang fit sementara kerjaan menumpuk, ibu sering menghiburku dengan mengatakan, " Si Bautista ganteng juga ya, Ran. Manisnya kayak orang Jawa. Apa blasteran kali ya. Suaranya juga bagus buat baca Qur'an bagus tuh ? " Mendengar ibu yang berbicara dengan nada ringan seperti itu, aku langsung tertawa geli. "Ibu..ibu..ada - ada aja."

Jadi ingat waktu SMU dulu. Kegiatanku banyak, ya belajar, ya OSIS, ya les Bahasa Inggris, sehingga aku sering telat makan dan kurang istirahat. Aku jadi mudah sekali pingsan (mbandelnya aku karena malas makan juga sihh). Kalau sudah pingsan aku minta izin pulang lebih awal dari sekolah. Sampai di rumah, ibu langsung buatkan aku teh manis panas. Kemudian aku minta ibu meletakkan telapak tangannya di kepalaku sambil bilang, "...panas kan bu panas..nih, perutku juga bu, kalau dipegang sama ibu pasti langsung sembuh."
Tangan ibuku ajaib deh, bisa menyembuhkan sakit jadi ingat kisah Ponari dan batu yang katanya bisa menyembuhkan, nyatanya tidak sehebat tangan ibu. Kurasa semua tangan ibu di dunia ini juga seperti itu, ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak yang mampu menyamankan hati keduanya. Efek psikologis yang mungkin tidak dimiliki hubungan lainnya. Bisa dibilang beliaulah penyemangatku, di saat sedih dan sakit. Di saat sepertinya dunia ini semakin menghimpitku dengan hingar bingarnya.

Oh iya, terkadang kalau kami sedang sama - sama tidak bergairah menjalani rutinitas kerja, ibu dan aku biasanya nonton di bioskop. Pernah suatu kali kami sekeluarga nonton film Indonesia. Waktu itu bulan Ramadhan. Aku dan kedua saudaraku terbiasa lengang saja saat bepergian. Lebih baik membeli camilan di tempat nonton saja. Berbeda dengan ibu. Beliau menyiapkan kue - kue yang dibelinya dan teh manis panas dalam termos mini untuk piknik. Saat kutanya untuk apa repot membawa makanan, ibu dengan santai menjawab,"Filmnya kan pasti agak lama tuh, ya lewat dikitlah dari magrib. Mendingan kita buka dulu pake kue sama teh manis yang udah ibu siapin. Daripada repot beli di sana, apalagi kamu sukanya beli makanan yang cepat saji gitu, ibu nggak terlalu suka."

Alhasil, ibu membawa makanan dan minuman dari rumah dalam tas besar yang mau dibawanya sendiri. Dan ternyata makanan dan minuman itu habis juga disantap kami berempat sambil masih asyik nonton film yang durasinya agak panjang itu hhehe. Selesai nonton langsung sholat magrib baru setelahnya makan di Food Court. Tapi berhubung semua orang memilih berbuka di tempat yang sama jadi kami harus menunggu pesanan makanan kami kurang lebih dua puluh menit. Kebayang dong apa jadinya kalau ibu tadi tidak membawa teh manis hangat dan kue dari rumah. Pastinya antri juga beli minuman di Mal.

Semangat ibu juga tidak pernah surut. Seolah dia punya daya ekstra yang akan senantiasa diberikannya setiap kali anak - anaknya butuh semangat atau 'a shoulder to cry on'. Sedih rasanya kalau lihat beliau sakit. Jadi terasa runtuh dua kali semangatku. Pernah satu kali beliau terlihat murung di hari adikku pergi karya wisata ke Jogja. Untuk mengusir sedihnya, aku kemudian mengajak ibu nonton film 'Sang Pemimpi'. Sayangnya, kami kebagian kursi di deretan dua dari belakang. Aku dan ibu harus agak sedikit mendongakkan kepala agar gambar dalam layar dapat terlihat lebih jelas. Kudapati senyum ibu yang mengembang jadi tawa renyah saat melihat adegan lucu tiga orang sahabat yang dibesarkan bersama di Belitung. Namun, tidak lama. Sesaat kemudian ibu murung lagi. "Ibu kenapa sih dari tadi murung aja ?" tanyaku setengah berbisik.
"Hari ini kan adikmu ulang tahun tapi malah pergi ke Jogja. Biasanya kita kan nonton bareng ya?"

Ternyata ibu sedih karena tidak bisa nonton bersama adikku. Pulang nonton kami makan di restoran bergaya Cina Melayu kuno (Sagoo Kitchen). "Enak banget makan di sini. Mie teriyakinya enak, suasananya ngingetin ke masa - masa pacaran ibu dulu sama bapak, lagunya apalagi bikin ibu ngantuk."
"Eits..eits, jangan tidur dulu, bu. Kan makanannya belum habis. Mendingan kita foto - foto dulu abis itu baru..." Belum selesai aku bicara ibu menarik - narik tanganku. "Liat deh, Ran. Kasirnya mirip siapa ya. Tunggu, ibu inget - inget dulu. Oh ini, mirip Kembung..Kembung itu lho bintang film Korea yang Kiki suka tonton tiap sore."

Owalah ibu..ibu..Kim Bum maksudnya. Ternyata ibuku sudah tertular virus Boys Before Flower dari adikku.
Sayang sungguh sayang pas ibu dan aku mau foto bareng sama Mas Kim Bum wannabe, dia sudah berganti shift dengan temannya.
"Sayang ya, Ran. Mas Kim Bumnya wis kabur, kalau nggak lumayan buat oleh - oleh Kiki."

Akhirnya, kami foto berdua saja. Berdua tetap lebih baik, kok.

Dan asyiknya lagi dekat-dekat sama ibu tuh...tercurah terus doa tuk kebaikan hidup kita... ^_^

#adayangtercurahtanpaterputus #doaIbu








Rabu, 15 Januari 2014

LOMBA MENULIS NOVEL INSPIRATIF INDIVA 2014 (copas dari Rihanu Alifa on FB)

LOMBA MENULIS NOVEL INSPIRATIF INDIVA 2014

ANDAKAH CALON PEMENANGNYA?
Sejak tahun 2007, PT Indiva Media Kreasi telah berperan dalam penerbitan novel-novel inspiratif dengan mutu yang terjamin. Seleksi yang ketat dari tim redaksi telah membuat novel-novel terbitan Indiva memiliki pembaca tersendiri yang kebanyakan berasal dari kalangan menengah yang cerdas, idealis dan memiliki energi muda yang dinamis. Untuk menjaring novel-novel berbobot, Indiva Media Kreasi menggelar Lomba Menulis Novel Inspiratif Indiva 2014.
KETENTUAN LOMBA

Lomba terbuka untuk semua warga negara Indonesia (dibuktikan dengan identitas yang berlaku).
Tema cerita bebas, inspiratif, tidak mengandung konten pornografi dan sadisme, tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, mengandung unsur pencerahan yang kuat, dan tidak mengandung unsur SARA. Eksplorasi tema yang mendalam, ide-ide baru yang kreatif, akan mendapatkan porsi penilaian yang lebih.
Naskah merupakan karya asli, bukan terjemahan atau saduran.
Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak maupun elektronik dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain.
Panjang Naskah 150-250 halaman A4, 1,5 spasi, 12 pt, huruf tipe Times New Roman.
Peserta boleh mengirim lebih dari satu naskah dengan masing-masing disertai formulir asli.
Seluruh naskah yang masuk menjadi milik panitia (bukan hak publikasi/cetaknya).
Naskah yang tidak menang, namun layak diterbitkan, akan kami terbitkan dengan kontrak penerbitan tersendiri.
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan alay).
Cantumkan tulisan “Lomba Menulis Novel Inspiratif INDIVA 2014” di sudut atas kanan amplop pengiriman.
Peserta harus mem-follow akun twitter @penerbitindiva
Kirimkan naskah (print out rangkap tiga dan soft-file), yang dilengkapi dengan:
Sinopsis cerita;
Foto penulis berwarna;
Fotokopi identitas yang berlaku (KTP/identitas lain);
Mengisi formulir asli yang bisa didapat di lembar belakang buku-buku Indiva dengan logo “Lomba Menulis Novel Inspiratif INDIVA 2014”;
Surat pernyataan keaslian, bukan terjemahan/saduran dan belum pernah dipublikasikan di media manapun.
ALAMAT PENGIRIMAN NASKAH
Panitia Lomba Menulis Novel Inspiratif Indiva 2014
PT Indiva Media Kreasi
Jln. Sawo Raya no. 10, Jajar, Laweyan, Surakarta 57144
Telp. (0271)7055584
PENJADWALAN
DEADLINE : 30 Juli 2014 (stempel pos)
PENILAIAN : 1 Agustus – 30 Agustus 2014
PENGUMUMAN : 15 September 2014 di website www.indivamediakreasi.com

HADIAH *:
Juara I
Rp 10.000.000,00 + Trofi + Sertifikat + Kontrak Penerbitan
Juara II
Rp 7.500.000,00 + Trofi + Sertifikat + Kontrak Penerbitan
Juara III
Rp 5.000.000,00 + Trofi + Sertifikat + Kontrak Penerbitan
*) Hadiah belum termasuk royalti jika diterbitkan.

DEWAN JURI
Sinta Yudisia (Penulis Produktif, Ketua Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena)
Topik Mulyana (Kritikus Sastra, Staf Pengajar MKDU Bahasa Indonesia Telkom University)
Afifah Afra (CEO PT Indiva Media Kreasi)

Sabtu, 04 Januari 2014

Headscarf Story

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10201359230758293&set=a.1646996450328.2077302.1099418322&type=1&theater&notif_t=like 







Apapun warna kulitnya. Bagaimana pun cara pakai kerudung/jilbabnya. Saling mengingatkan dan menyemangati dalam hidup, girls... #IslamIsMyWay  #ukhuwahcomesFirst 

^_^