Pemandangan dari jendela kamar Tasya. (Tokoh utama dalam novel Morning Dew and the Togetherness We Share, Elexmedia)
Ya, aku memang mengenal Tasya sejak dulu. Sejak SMP, sepanjang SMU, dan di masa kuliah. Dia dua raga yang kujadikan satu. Jadi Tasya Camila Aritonang. Oh iya, kenapa Aritonang? Karena dulu aku kenal seorang kakak senior di OSIS yang cantik, kulit tanning, dan tegas bicaranya. Nama belakang kakak itu Aritonang.
Tasya yang kukenal di SMP adalah Tasya yang aktif, ikut organisasi PMR (berdasarkan pengakuannya sih awalnya karena seru lihat kakak alumni bikin tandu pas acara MOS di sekolah), dan Tasya yang disukai beberapa senior OSIS laki-laki di sekolahnya. Tasya suka dipanggil 'kuncir kuda' karena rambutnya beberapa kali terlihat dikuncir sejajar dengan ubun-ubunnya dan kalau ia bergerak rambut lurus hitamnya mirip seperti surai kuda. Tasya anaknya suka melawan mereka yang menindas siswa lain, hobi kok nge-bully sih. Biarpun siswa laki-laki tetap dilawannya. Gara-gara keberaniannya, makin banyak yang kenal Tasya. Dan makin banyak juga yang manggil dia 'kuncir kuda'. Oh iya, Tasya juga nggak suka sama anak borjuis di sekolahnya. Pernah ia bertengkar parah sama siswa cowok yang bawa mobil ke sekolah tapi serampangan gitu. Suka sok mau nabrak-nabrakin mobilnya ke siswa-siswi yang lagi jalan enak-enak. Cowok berinisial P ini suatu saat pernah ambil pengki dari kelasnya. Tasya yang baru beli pengki itu kemarin (karena ia selaku bendahara) langsung mengenali barang milik kelasnya. Tapi si P nggak mau ngaku. Akhirnya adu argumen deh Tasya sama si P. Perang sengit pun berlangsung selama beberapa waktu. Sampai akhirnya si P mengakui kesalahannya dan...mengungkapkan kalau ia suka pas lihat Tasya marah. Karena ia suka Tasya, from the bottom of his heart. Beuh...
Sementara, Tasya yang kukenal di SMU adalah Tasya yang sama dengan Tasya di SMP. Tetap Tasya yang aktif, dengan seabrek kegiatan juga di OSIS. Bedanya, Tasya di SMU adalah Tasya yang udah ngebet banget pengin pakai jilbab. Tapi masih belum boleh sama mamanya. Keinginan dari SD ini pun harus ditunda dulu. Tasya hobinya bulu tangkis. Selain itu, Tasya juga punya hobi sering pingsan. Untungnya dia nggak pingsan pas ada acara pentas seni di sekolahnya yang mengundang Marcell Siahaan dan Grup Band Cokelat. Gurunya bilang, "Kamu mirip Kikan Cokelat deh. Rambut panjangnya yang tergerai juga senyumnya." Sejak saat itu Tasya justru dapat julukan Gadis Sun**lk. Beuh...
Dan, Tasya pada zaman kuliah adalah Tasya yang beda. Dia adalah Tasya dengan rambut ala ponytail. Tasya yang aktif, pekerja keras, senang kerja di EO artis gitu, dan hobi banget jodohin Ulf. Pernah suatu hari Tasya jodohin Ulf dengan pria baik, dewasa, wise, anak lulusan ST*N yang lagi calon istri sebelum berngkat ke Jepang. Belum sempat Tasya mempertemukan Ulf dengan pria itu, Allah memanggilnya pergi. Allah lebih sayang ia. Dan Ulf belum melihat wajahnya. Baru pernah dengar suaranya sekali saat Tasya menerima telfon darinya lalu di-loud speaker pas ada Ulf juga di samping Tasya.
Tasya Camila punya adik bernama Nesha. Nesha itu juga ada di dunia nyata. Tunggu kisah Nesha ya... Makasih... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar