Minggu, 25 Desember 2016
Inilah Beberapa Alasan Bule Suka Makanan Indonesia
Pernahkah kamu mendengar seorang bule mengatakan kalau dia suka nasi goreng, sate, atau bakso?
Sudah bukan berita baru lagi kalau banyak turis asing yang menyukai makanan Indonesia seperti nasi goreng, bakso, sate, atau soto. Makanan-makanan tersebut memang sangat umum dijumpai di negara kita dan mudah sekali mendapatkannya. Warung tenda pinggir jalan, restoran dalam mal hingga hotel bintang lima sering memasukkan makanan tersebut dalam menu sehari-harinya.
Lalu, apa sih yang membuat para bule menyukai makanan-makanan Indonesia tersebut? Berikut penjelasannya.
1. Makanan Indonesia terkenal dengan bumbunya yang kaya. Bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, bawang bombai, lada, garam, dan cabai selalu ada dalam masakan Indonesia. Semua bumbu ini jika dipadukan akan menimbulkan rasa gurih yang khas dan sempurna. Kebanyakan bule menikmati makanan dengan bumbu ala kadarnya di negara asalnya. Itulah mengapa mereka senang makan nasi goreng, mi goreng, soto, bakso, rendang, dan makanan khas kaya bumbu lainnya.
2. Makanan tersebut praktis disantap. Sebagian besar bangsa barat terkenal dengan budaya berpikirnya yang cepat dan disiplin yang tinggi. Mereka sangat menghargai waktu. Sampai untuk urusan makan saja, seringkali mereka mengambil waktu tersingkat supaya bisa segera mengerjakan pekerjaan lainnya. Makanan Indonesia seperti sate, martabak, atau tahu tempe sangat praktis disantap. Bila boleh disamakan sedikit, makanan-makanan tersebut mirip makanan cepat saji di negara asal mereka yang bisa dimakan sambil jalan menuju halte atau saat berkendara. Meskipun agak sedikit repot ya makan sate sambil jalan.
3. Kuncian pedas makanan Indonesia berbeda dengan makanan negara asal para bule
Sambal pedas menjadi ciri khas beragam makanan di Indonesia. Mau makanan dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Manado, Sulawesi, Aceh, atau Kalimantan, memiliki setelah pedas yang berbeda-beda. Semua setelah atau kuncian pedas makanan tersebut tentu sangat berbeda dengan makanan negara asal mereka. Racikan bumbu yang khas membuat sambal menjadi daya tarik bagi para bule saat mencicipi makanan Indonesia. Tidak heran jika nasi goreng pedas, mi goreng pedas, bakso, atau sate dengan sambal banyak diminati oleh mereka.
4. Makanan Indonesia yang mirip dengan makanan negara asal
Menemukan makanan yang mirip dengan makanan di negara sendiri bisa menimbulkan perasaan bahagia tersendiri. Banyak turis yang menyukai sejumlah makanan tertentu karena kemiripannya dengan makanan dari negara asalnya. Sebut saja gado-gado yang mirip dengan salad atau cilok yang mirip dengan topokki dari Korea Selatan.
5. Banyak makanan Indonesia yang unik
Makanan seperti rawon dengan kuah hitamnya sering disangka turis menggunakan tinta cumi. Padahal warna hitam rawon didapat dari bumbu rempah kluwek. Atau papeda yang terbuat dari sagu dan cukup unik cara menikmatinya. Belum lagi masakan Padang atau masakan Sunda yang disantap dengan menggunakan tangan kosong. Bagi sebagian besar orang Barat, makan tanpa alat-alat makan seperti garpu, sendok, pisau, dan sumpit tentu tidak biasa.
Wah, ternyata sesederhana itu orang bule menyukai makanan kita ya?
Disarikan dari berbagai sumber n observe kecil-kecilan^^
7 Hal Menguntungkan Nonton Drama Korea
Banyak yang merasa emosinya campur aduk saat nonton episode demi episode Drama Korea. Sebentar sedih. Sebentar senang. Sebentar galau. Sebentar marah. Sebentar romantis habis-habisan. Saking ekstrimnya, sampai ada yang merasa kok mirip gejala penyakit kejiwaan tertentu ya? Begitulah drama. Bukankah Indonesia juga punya sinetron yang kerap menguras emosi penontonnya? Sampai-sampai terbawa di kehidupan sehari-hari penontonnya. Misalnya, jadi meniru cara bicara, pembawaan, atau cara berpakaian karakter drama tersebut.
Meski emosi campur aduk, drama Korea sebetulnya punya sisi inspiratifnya sendiri. Dan ini bisa menguntungkan kita. Apa sajakah inspirasi yang bisa kita gali dari drama Korea? Berikut penjelasannya.
1. Mengajarkan Pengalihan Emosi Negatif
Sering sekali kita lihat di drama Korea adegan seorang perempuan menginjak-injak rendaman cucian dalam bak besar atau membuat banyak kimchii dengan sarung tangan karet warna-warni. Seperti dalam drama Cunning Single Lady. Tokoh Na Ae Ra yang diperankan oleh Lee Min Jung pada suatu malam mencuci seprai di dalam kamar mandinya yang berukuran tak terlalu besar. Ia menginjak-injak rendaman seprai dalam bak besar berisi air sabun bukan tanpa alasan. Ia galau bin kesal dikerjai oleh mantan suaminya yang juga CEO di tempatnya bekerja. Ia melepaskan emosi negatif dengan cara yang bisa dibilang cukup menyehatkan. Membuat tubuh bergerak dan seprai pun bersih. Kalau kita lagi galau, bisa juga nih dipraktekkan. Galau hilang pelan-pelan, lemak jahat menyusut, dan hemat karena tidak perlu pergi ke laundry.
2. Melatih Cinta Produk Dalam Negeri
Sebuah produk ditaruh di adegan tertentu untuk promosi sudah sering kita lihat ya dalam berbagai drama atau film. Yang hebat dari Korea Selatan ini adalah ia selalu menempatkan produk-produk dalam negeri seperti produk ponsel kenamaan di Korea, produk make up, tas, baju, sepatu, makanan khas bahkan produk-produk handmade seperti boneka khas Korea, gantungan ponsel, dan rajutan lebih sering daripada produk luar Korea. Kamu tentu masih ingat adegan dalam drama Boys Before Flowers dimana Geum Jan Di dan keluarganya sedang membuat boneka panda berwarna pink untuk dijual, bukan? Atau boneka kelinci handmade dengan hidung babi dalam drama He’s Beautiful? Dan bagaimana tteokbokki alias kue beras yang dimasak bersama bumbu gochujang itu menjadi ikonik sekali karena sering disantap saat galau sendiri atau lagi seru bersama teman. Betapa penonton digiring untuk menemukan sederhananya bahagia dengan menyantap makanan khas atau mengenakan produk dalam negerinya sendiri. Sementara, dalam drama The Master’s Sun, tokoh Tae Gong Shil yang diperankan oleh Gong Hyo Jin juga memberi kesan mendalam saat sedih dengan ia memakan tahu putih yang dibungkus kantung plastik hitam kecil seperti yang ada di rumah kita. Ia percaya kandungan gizi dalam tahu dapat menguatkan fisik yang sedang lelah karena sedih. So simple but meaningful.
3. Friendship Is Beautiful
Drama Korea sering menyuguhkan persahabatan yang indah dengan beragam pernak-perniknya. Saling menghargai dan memahami sahabat satu sama lain meski ada perilaku buruk yang dilakukan oleh masing-masing orang. Sebut saja drama Reply 1994, Reply 1997, Reply 1998. Kental sekali dengan cerita persahabatan. Tidak hanya persahabatan antara teman dekat, drama Korea juga memperlihatkan persahabatan antara pasangan kekasih. Seperti adegan mencucikan rambut pasangan atau menggosokkan gigi suami saat dia sedang sakit dan tidak mampu melakukannya. Inspiratif sekali untuk kamu yang sudah memiliki pasangan halal ya.
4. Tahu Menghargai Diri Sendiri
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghargai diri sendiri. Salah satunya, dengan merawat tubuh dengan baik. Setidaknya, ada dua cara merawat tubuh yang biasa dilakukan wanita dalam drama Korea. Mereka akan mulai dari pemilihan skin care dan body shape. Seperti apa yang dilakukan oleh Oh Ha Na (Ha Ji Won) dalam serial drama The Time We Were Not In Love. Ha Na yang sukses dalam karirnya sebagai kepala tim marketing di sebuah perusahaan sepatu ternama selalu menghadiahi dirinya sendiri dengan barang-barang berkualitas mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Oh Ha Na memilih perawatan wajah dan make up terbaik untuk penampilannya sehari-hari sebagai wanita karir. Sementara, untuk menjaga bentuk tubuh dan kesehatan, ia rajin berolahrga seperti jogging dan bersepeda. Semua ia lakukan karena sayang pada dirinya dan pekerjaannya.
5. Belajar Kerja Keras
Semua tahu jika drama Korea selalu menyuguhkan karakter-karakter pekerja keras yang tough, responsible dan menawan. Apapun bidang pekerjaannya dan sesulit apapun rintangannya. Hendaknya ini bisa menjadi inspirasi kita dalam mengerjakan sesuatu hingga tuntas.
6. Belajar Menghargai Orang Sekitar
Drama yang berbau psikologi biasanya menekankan pada bagaimana cara menghargai orang sekitar. Terutama, mereka yang memiliki kehidupan berbeda dari orang kebanyakan. Seperti drama It’s Ok That’s Love, kita diajak untuk berempati dengan keadaan jiwa orang-orang spesial. Kita tetap harus bisa menghargai keberadaan mereka sebagaimana kita menghargai keberadaan orang normal pada umumnya. Sebagai contoh, bagaimana jika ada seorang pengidap sindrom Tourette yang kambuh di dekat kita, apa yang sebaiknya kita lakukan untuk membantunya. Atau bagaimana menghadapi seorang penulis terkenal yang divonis mengidap skizofrenia karena trauma masa lalunya. Seperti yang dialami oleh Jang Jae Yool, diperankan oleh Jo In Sung. Jang Jae Yool sangat menghargai keberadaan ibunya dalam kehidupannya. Bagaimana ibunya sangat membantu dirinya keluar dari trauma masa lalu dan membangun karir sebagai penulis.
7. Mendatangkan Income
Nah...ini nih yang ditunggu-tunggu. Tapi, bagaimana mungkin nonton drama Korea bisa mendatangkan income? Tentu bisa. Jika kamu menjadikan drama Korea ini tidak hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga alat observasi cerita. Lho, jadi penulis dong? Tepat sekali! Saat ini profesi penulis cukup menjanjikan untuk masa depan. Banyak sektor yang membutuhkan penulis. Ah, tapi aku nggak bakat jadi penulis. Eits, tunggu dulu. Menulis bukan hanya soal bakat. Melainkan juga kemauan. Jika ada kemauan, pasti ada jalan. Ingin tambahan income atau justru ingin berpenghasilan dari menulis cerita, tentunya harus berkemauan keras. Kamu bisa mulai dengan menulis fan fiction. Apa sih? Itu lho menulis fiksi tentang musisi K-pop. Bagaimana kamu menjadikan tokoh Kpopmu sebagai tokoh sentral di fiksi kamu. Kalau sudah jadi ceritanya, bisa dikirimkan ke penerbit-penerbit tertentu seperti Penerbit Haru, Plot Point, Penerbit Bentang Pustaka, atau majalah yang memuat fan fiction. Selain menulis fan fiction, kamu juga bisa menulis novel romantis hingga menulis skenario. Banyak sinetron populer di Indonesia yang terinspirasi dari cerita dalam drama Korea. Honor penulis skenario sinetron populer sangat menggiurkan sekali. Kamu bisa dapat dua digit angka di depan enam angka 0 (nol) untuk satu episodenya lho. Sekarang, tinggal pilih, kamu mau jadi penulis yang mana?
Hendaknya kita menjadi penonton drama Korea yang bijak. Tahu batasan budaya. Mengambil hal positif sebagai inspirasi dalam kehidupan kita. Dan meninggalkan hal-hal negatif yang mungkin ada dalam adegan drama. Hal negatif dijadikan sebagai informasi saja bahwa di budaya Korea atau perilaku manusia pada umumnya ada hal semacam itu. Kita justru harus bisa menghindari melakukan perilaku negatif tersebut.
Jumat, 22 Juli 2016
Julaibib Yang Menawan Hati
Abu Barzah, seorang pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, ”Jangan pernah biarkan Julaibib masuk di antara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!” Demikianlah Julaibib. Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tak satu makhlukpun bisa menghalangi. Julaibib berbinar menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaff terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah dia tiada, tidak begitu dengan Sang Rasul, Sang rahmat bagi semesta alam. Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Sang Nabi, Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. ”Ya Julaibib”, begitu lembut beliau memanggil, ”Tidakkah engkau menikah?” ”Siapakah orangnya Ya Rasulallah”, kata Julaibib, ”Yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?” Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya. Rasulullah juga tersenyum. Mungkin memang tak ada orangtua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, Rasulullah menanyakan hal yang sama. ”Wahai Julaibib, tidakkah engkau menikah?” Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu, begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut. Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggamit lengan Julaibib kemudian membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. ”Aku ingin”, kata Rasulullah pada si empunya rumah, ”Menikahkan puteri kalian.” ”Betapa indahnya dan betapa berkahnya”, begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa Sang Nabi lah calon menantunya. ”Ooh.. Ya Rasulallah, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram dari rumah kami.” ”Tetapi bukan untukku”, kata Rasulullah.
”Kupinang puteri kalian untuk Julaibib.” ”Julaibib?” Nyaris terpekik ayah sang gadis.
”Ya. Untuk Julaibib.” ”Ya Rasulullah”, terdengar helaan nafas berat.
”Saya harus meminta pertimbangan isteri saya tentang hal ini.” ”Dengan Julaibib?” isterinya berseru. ”Bagaimana bisa? Julaibib yang berwajah lecak, tak bernasab, tak berkabilah, tak berpangkat, dan tak berharta? Demi Allah tidak. Tidak akan pernah puteri kita menikah dengan Julaibib. Padahal kita telah menolak berbagai lamaran…” Perdebatan itu tak berlangsung lama. Sang puteri dari balik tirai berkata anggun. ”Siapakah yang meminta?” Sang ayah dan sang ibu menjelaskan. ”Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah lah yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku.”
Sang gadis shalihah lalu membaca ayat, "Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata…" (QS Al Ahzab [33]: 36) Dan Sang Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis shalihah, ”Allahumma shubba ‘alaihima khairan shabban.. Wa la taj’al ‘aisyahuma kaddan kadda.. Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atas mereka, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah…”
DOA YANG INDAH Sungguh kita belajar dari Julaibib untuk tak merutuki diri, untuk tak menyalahkan takdir, untuk menggenapkan pasrah dan taat pada Allah dan RasulNya. Tak mudah menjadi orang seperti Julaibib. Hidup dalam pilihan-pilihan yang sangat terbatas. Kita juga belajar lebih banyak dari gadis yang dipilihkan Rasulullah untuk Julaibib. Belajar agar cinta kita berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Karena kita tahu, mentaati Allah dalam hal yang tak kita suka adalah peluang bagi gelimang pahala. Karena kita tahu, seringkali ketidaksukaan kita hanyalah terjemah kecil ketidaktahuan. Ia adalah bagian dari kebodohan kita. Isteri Julaibib mensujudkan cintanya di mihrab taat. Ketika taat, dia tak merisaukan kemampuannya. Memang pasti, ada batas-batas manusiawi yang terlalu tinggi untuk kita lampaui. Tapi jika kita telah taat kepada Allah, jangan khawatirkan itu lagi. Ia Maha Tahu batas-batas kemampuan diri kita. Ia takkan membebani kita melebihinya. Isteri Julaibib telah taat kepada Allah dan RasulNya. Allah Maha Tahu. Dan Rasulullah telah berdoa.
Mari kita ngiangkan kembali doa itu di telinga. ”Ya Allah”, lirih Sang Nabi, ”Limpahkanlah kebaikan atas mereka, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..” Alangkah agungnya! Urusan kita sebagai hamba memang taat kepada Allah. Lain tidak! Jika kita bertaqwa padaNya, Allah akan bukakan jalan keluar dari masalah-masalah yang di luar kuasa kita. Urusan kita adalah taat kepada Allah. Lain tidak.
Maka sang gadis menyanggupi pernikahan yang nyaris tak pernah diimpikan gadis manapun itu. Juga tak pernah terbayang dalam angannya. Karena ia taat pada Allah dan RasulNya. Tetapi bagaimanapun ada keterbatasan daya dan upaya pada dirinya. Ada tekanan- tekanan yang terlalu berat bagi seorang wanita. Dan agungnya, meski ketika taat ia tak mempertimbangkan kemampuannya, ia yakin Allah akan bukakan jalan keluar jika ia menabrak dinding karang kesulitan. Ia taat. Ia bertindak tanpa gubris. Ia yakin bahwa pintu kebaikan akan selalu terbuka bagi sesiapa yang mentaati-Nya. Maka benarlah doa Sang Nabi. Allah karuniakan jalan keluar yang indah bagi semuanya.
Kebersamaan di dunia itu tak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang isteri shalihah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukannya. Julaibib lebih dihajatkan langit meski tercibir di bumi. Ia lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang bersikap tak terlalu bersahabat kepadany. Adapun isterinya, kata Anas ibn Malik, tak satupun wanita Madinah yang shadaqahnya melampaui dia, hingga kelak para lelaki utama meminangnya. Saat Julaibib syahid, Sang Nabi begitu kehilangan. Tapi beliau akan mengajarkan sesuatu kepada para shahabatnya.
Maka Sang Nabi bertanya di akhir pertempuran, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” “Tidak, Ya Rasulallah!” Serempak sekali. Sepertinya Julaibib memang tak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka. “Apakah kalian kehilangan seseorang…?” Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu. “Tidak Ya Rasullallah!” Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tak seyakin tadi. Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri. Rasulullah menghela nafasnya… “Tetapi aku kehilangan Julaibib…” kata beliau. Para shahabat tersadar. “Carilah Julaibib!” Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di seputaran menjelempah tujuh jasad musuh yang telah dia bunuh. Sang Rasul, dengan tangannya sendiri mengafani Sang Syahid. Beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam menshalatkannya secara pribadi. Ketika kuburnya digali, Rasulullah duduk dan memangku jasad Julaibib, mengalasinya dengan kedua lengan beliau yang mulia. Bahkan pula beliau ikut turun ke lahatnya untuk membaringkan Julaibib. Saat itulah, kalimat Sang Nabi untuk si mayyit akan membuat iri semua makhluq hingga hari berbangkit, “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku. Dan aku adalah bagian dari dirinya.” Ya. Pada kalimat itu 'Ya Allah, dia bagian dari diriku. Dan aku adalah bagian dari dirinya.'tidakkah kita cemburu?
Dikutip dari tulisan Salim A. Fillah. Semoga beliau diberi keberkahan. Aamiin.
Selasa, 19 Juli 2016
D'nastars
D'nastars
Alhamdulillah...ludes di kantor adik @rizkiana_rina di #Lebaran2016
Day 3 kmrn...^^
Bukan jualan, hanya sharing kue lebaran...(eh tapi punya toko kue seru juga...salah satu cita2 jg)
Bikin iseng2 di H-5 lebaran kmrn, ga niat banget malah jadi... Resepnya simple aja:
1. Masukkan 1 sachet #blueband cake and cookies ke dlm wadah cekung besar. Lalu, masukkan 1 butir telur (ambil kuningnya aja). Aduk rata. Penggunaan blueband ini supaya praktis.krn sdh ada butter nya.
2. Ambil 3 gelas belimbing tepung terigu, masukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk rata. Tambahkan 1 sachet vanili bubuk, 3 sdm susu skim, 3 sdm tepung maizena, parutan keju cheddar, dan gula halus or icing sugar secukupnya. Aduk pelan2 dgn tangan mengambang tp menekan sedikit supaya adonan cantik dan mdh dibentuk.
3. Setelah adonan kalis, alias tdk lembek dan tdk kaku, bentuk adonan seperti kalau kita lagi main lilin or doe. Dipipihkan lalu taruh selai nenas. Bulatkan. Bisa beli selai yg sdh jadi atau mengcaramelkan parutan buah nenas sendiri. Bisa juga diisi selai strawberry atau coklat/nutella. Jadi strawstar n chocostar/tellstar deh hehe...
4. Susun nastar di dlm #happycall , olesi kuning telur dan taburi parutan keju/chocochips/cengkih . Ulf suka manggang with happycall krn praktis. Jika pakai teflon biasa, kasih sarangan (#bukanbahasaKoreA :D ) yg diolesi margarin spy nastar tak gosong.
5. Panggang dgn api kecil, hampir mati selama 20-30 menit. Dengan happycall bisa hanya 20 menit saja. Dengan teflon biasa, selama 30 menit. Jangan kelebihan nanti gosong.
6. Setelah 30 menit, matikan kompor. Icip nastar saat sdh dingin yaah. Hati2 mengangkatnya karena rapuh. Tp msh lebih rapuh hati siih hoho... Komen anak2 ofis: Rin, nastarnya enak, lembut, beda...^^
Met mencoba yaa...jangan takut gagal, seru2an aja, ajak anggota keluarga krn it's so fun!
#simple
#recipe
#family moment
#office #sharing activity
#cake #cookies #cakedankuenastar
#nastar
Sunday Favorite Menu : Sayur Asem
Sunday favorite menu...^^
Sayur asem plus sambal, ikan asin, nasi anget, mungkin ditambah teri kacang balado atau tempe/ayam goreng pas banget buat menu makan bareng keluarga di Hari Minggu...
Bikinnya so simple...
1. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan bersamaan seperti 4-6 siung bawang merah, 5-10 cabai merah, gula (gula merah enak juga), garam, sedikit terasi, kacang tanah 2 genggam (dihaluskan), penyedap secukupnya ke dalam panci berisi air. Jangan lupa beri 3 helai daun salam, 2-3 genggam kacang tanah utuh, dan keprekan laos sebesar jempol. Tunggu sampai mendidih.
2. Masukkan asam lalu jagung, buah melinjo, tunggu sampai mendidih.
3. Masukkan potongan pepaya muda, labu siam, kalau suka nangka bisa juga dimasukkan bersamaan.
4. Setelah mendidih, masukkan potongan kacang panjang.
5. Mendidih lagi, lalu masukkan daun melinjo. Masak sampai mendidih.
6. Happy eating with family^^
#cookwithUlf
Minggu, 22 Mei 2016
Si Hijau, Si Cabe Rawit Sariayu Hijab Series
Jumat, 15 Januari 2016
Nesha. Adik Tasya (ter-#MDATTWS)
Ulf dan adik suka makan es krim saat #siblings time^^ |