Tak ada yang salah dengan kehadiran empty box seperti yang saya gambarkan di atas. Namun, sebagai manusia kita sebaiknya menyadari ada yang berubah pada cara kita hidup/berkomunikasi. Jika tidak ditangani dengan baik, seseorang bisa saja terjebak dalam ruang berpikir kamu sendiri sebebas-bebasnya hingga karakter selfish atau egois kamu mendominasi keseharian kamu. Aku selalu benar dengan pendapatku sendiri.
Itu hanya salah satu contoh betapa media sosial yang merupakan ruang publik ini bisa menjebak kamu dalam pemikiran MR RIGHT kamu yang tak berujung dan tak bisa disangkal meski salah.
Medsos tak ubahnya seperti sistem obrolan internal di sebuah perusahaan dimana orang-orang dalam satu divisi bisa saling memberitahu kabar status/apa yang sedang dilakukan atau alami detik itu. Sehingga mereka yang berada dalam satu ruang obrolan yang sama bisa tahu kapan waktu/momen yang tepat untuk bisa menghubungi atau sekadar say bye sebelum log out. Sesederhana itu. Namun, kompleksnya otak manusia dan banyaknya hasrat serta passion telah membuat medsos ini begitu berwarna. Jadi ajang pamer? Sudah pasti karena hidup kita kalalu lagi bosan gak jauh deh dari pamer. Punya uang kayaknya enak nih beli pizza ukuran large. Tak lupa potret pizza sekeren mungkin, lalu posting. Habis itu dimakanlah pizza dengan nikmat. Kadang gak di medsos pun seseorang mudah saja bercerita kan betapa nikmatnya makan di restoran X, bla…bla…bla..
Ketika medsos jadi empty box yang seseorang isi dengan wajar, maka itu bisa jadi pelepasan emosi/stres yang baik. Namun, jika kehidupan medsosmu ternyata mampu mengambil alih dunia nyatamu, menjadi segalanya di hidupmu dengan segala bentuk pencitraan berlebihan yang kamu suguhkan, maka kamu perlu tarik tuas rem dirimu. Kamu masih bisa menemukannya di balik kejernihan dan kedewasaan berpikirmu.
Lalu, tanda-tanda apa saja yang perlu kita kenali manakala kehidupan medsos kita sudah mengambil alih kehidupan nyata kita?
HANYA SATU TUJUAN
Dari pagi sampai malam, semua yang kamu pikirkan hanya bagaimana caranya mengisi postingan-postingan di medsosmu. Mungkin ada yang menggunakan medsos sebagai sarana menjemput rezeki dengan berjualan, mempromosikan jasa dan barang, dan menjadi terkenal sehingga bisa menghasilkan pundi-pundi uang. Jika kamu berada dalam posisi ini tentu saja kamu akan memikirkan konsep bermedsos kamu. Selama masih dalam batas wajar, kamu tentu akan baik-baik saja manakala terlewat satu hari tanpa postingan apapun. Yang sudah berlebihan jika satu hari terlewat dan kamu belum memposting apapun demi satu tujuan terlampaui hari itu. Kamu pun uring-uringan dan berusaha membuat suatu konten yang mungkin jadi meresahkan banyak pengikut medsosmu.
KETERGANTUNGAN AKUT
Manusia kan memang punya arah sikap untuk memiliki ketergantungan akan sesuatu. Jika sudah teramat dramatis arah sikapnya ini maka bisa menimbulkan ketergantungan akut. Sampai-sampai tiap lima menit sekali kudu post something. Mulai dari sarapan, mencuci peralatan makan, hingga mengabadikan momen meeting proyek rahasia di kantor. Kalau sudah begini, kamu bisa dimasukkan ke dalam kategori freak atau medsos freak yang tak tahu tempat dan kondisi. Sebaiknya mulai rem diri kamu untuk ketergantungan seperti ini. Mungkin bisa dimulai dengan mengasihani baterai hp yang cepat habis karena intensitas pemakaian kamu dalam sehari.
MEREKAM SEGALA SESUATU DI SEKITARMU
Menjadi citizen journalism mungkin dambaan banyak orang. Termasuk kamu. Apalagi kamu punya hp keren yang selalu siap mengabadikan apa saja kejadian di sekitarmu. Akan sangat berbahaya bagi kamu jika setip kejadian kamu rekam lalu kamu posting di medsos. Kesannya kayak bukan citizen journalism lagi lho, tapi apa ya budak gadget? Salah-salah akun kamu nanti akan dilabeli akun pemecah belah masyarakat-lah, akun perusuh, akun pengadu, dan label buruk lainnya. Eh, atau label positif bagi mereka yang berpikiran buruk dan butuh sesuatu seru untuk dibicarakan tapi tidak memikirkan efeknya bagi orang yang mengalaminya (berada dalam video itu, contoh video orang pacaran lagi berantem di pinggir jalan).
MURKA KALAU INTERNET LOADING LAMA
Ini tanda yang paling mudah terlihat. Mereka yang dunia medsosnya mulai mengambil alih dunia nyatanya bisa berubah 1800 manakala menemui loading lambat pada jaringan internetnya. Mereka bisa lho meneror mimin providernya via DM Twitter atau Instagram hingga berujung pada ancaman akan menulis tentang keburukan provider tersebut di media massa.
TAK PERLU DENGAR KATA ORANG
Mungkin orangtua, pasangan, atau bahkan anak kamu sendiri mulai jengah dengan apa yang kamu lakukan di medsos. Adakalanya mereka bicara padamu soal ini. Jika respon kamu adalah super cuek, tak peduli, dan masa bodoh maka fixed kehidupan medsos kamu dah mengambil alih kehidupan nyatamu. Bukankah pasangan dan orang-orang di sekitarmu adalah yang paling peduli padamu saat kamu sakit atau berada dalam titik terendah?
HOW TO CONTROL
Mungkin kamu sudah sampai di titik jenuh dengan semua tentang medsos. Kamu dah merasa kenal betul tanda-tanda di atas ada pada diri kamu dan kamu mau putar balik ke kehidupan normal semula. Yang harus kamu lakukan adalah percaya sama diri kamu sendiri. Malam sebelum tidur coba kamu pandangi wajah-wajah orang terkasih yang berada dalam pelukan. Seberuntung itu kamu masih membersamai mereka. Jika kamu perlu menguatkan rasa syukur kamu nyata adanya, kamu masih bisa kok posting foto kebersamaan kamu dengan keluarga atau orang-orang terkasih. Jangan lupa untuk menjadikan postingan kamu ini hadiah atau contoh nyata bagi para pengikutmu di medsos.
Selanjutnya, kamu bisa terlibat dalam komunitas medsos yang berkiblat pada kebaikan, keindahan jiwa, kejernihan berpikir, atau mingkin hobi positif yang bisa membuat medsos kamu jauh lebih baik. Hal-hal baik memang selalu ‘nagih’ untuk dilakukan, tetapi ada baiknya kamu punya daya untuk tarik tuas rem supaya kamu gak sibuk terus di medsos. Ingat, mereka di sekitarmu butuh kehangatan dari kehadiranmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar