Rabu, 04 Desember 2013

Menjemput Rezeki-Mu

Pak Rohimin, menjemput rezeki-Mu di pagi hari.





Assalamu'alaikum.

Di sela istirahat mengejar deadline tuk revisi novel, saya keluar rumah tuk menyiram tanaman. Sedang asyik-asyik 'main air' tiba-tiba terdengar suara seseorang yang meneriakkan barang dagangannya. "Kerupuk...kerupuk enak...ikan tenggiri!"

Ketika menoleh ke arah si empunya suara, saya dibuatnya takjub. Sepagi ini penjual kerupuk menjemput rezeki-Mu, Yaa Allah. Ada yang spesial dengan penjual kerupuk ini. Pak Rohimin, begitu ia mengenalkan diri, tidak bisa melihat. Ia hanya mengandalkan tongkat untuk mencapai beberapa titik tempat. Dan juga mengandalkan perasaannya tuk mengenali satu demi satu pembeli langganannya.

Setelah membeli satu bungkus kerupuknya (lha...kok satu bungkus aja sih? hihi...soalnya belum pernah beli dan mau nyoba dulu. Pas dicoba ternyata enak, nyesel deh tadi kenapa nggak beli banyak aja), saya pun meminta izin tuk mengambil fotonya. Lalu, Pak Rohimin bertanya, "Mba, wartawan ya?"

Kujawab singkat saja, "Ehm...saya penulis, pak."

Jepret! Satu foto tersimpan dalam folder smartphone sejuta ummat saya. Lalu, saya bertanya lagi (maklum 'kepo' itu kan sebagian dari iman penulis yaa...).

"Pak ini kerupuknya produksi sendiri atau ngambil dari orang lain?"

Dijawab Pak Rohimin, "Saya ngambil di orang, mbak."

"Oh gitu...semoga laris ya, Pak Rohimin."


Sambil mengobrol, Pak Rohimin mengelus-elus uang Rp 10.000 yang tadi saya berikan. Harga kerupuknya 1 bungkus itu Rp 6.000 tuk semua varian.

"Mbak, ini uangnya kembali. Sebentar ya."

Hebatnya Pak Rohimin bisa tahu jumlah uang yang dipegangnya. Kuasa Allah pada tuna netra seerti beliau. Diberi kelebihan 'merasa' yang lebih kuat. 

Pak Rohimin merogoh kantung tas pinggangnya. "Udah pak kembalinya bapak simpan aja."

"Wah, makasih ya mbak."

Sebelum berpisah tak lupa saya menanyakan alamat rumah Pak Rohimin. Mungkin nanti mau pesan kerupuk lebih banyak. Langsung ke rumahnya yang ternyata tidak jauh dari rumahku.

Alhamdulillah. Break nulis yang sungguh-sungguh manfaat buat saya. Saya jadi sangat sangat bersyukur dengan kehidupan yang dijalani saat ini. Diberi anggota tubuh lengkap, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kan kau dustai ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar