"Jangan banyak menebar ranjau hingga engkau lupa dimana
saja, lalu mereka balik membahayakan dirimu sendiri."
Kalimat ini kudapat dr seorang teman dumay yang sempat
bertemu langsung beberapa waktu lalu. Ah...jd ingat tentang postingan di dunia
maya, macam socmed. Sebagian besar melebihkan postingan supaya lebih menarik
dan eye-catching. Baik tuk menimbulkan simpati atau justru memperlebar jurang
permusuhan. Sejatinya, karya fiksi yang sering berisi hal-hal berlebihan.
Tujuannya tentu untuk memperkaya karya. Namun, komentar, opini atau kritik pun
mengandung itu. Karena memang dilontarkan oleh manusia yang bisa salah, khilaf
dan lupa.
Layaknya yang tengah terjadi saat ini. Politik #pilpres
dengan disusupi warna 'black campaign' yang ternyata tidak hanya berwarna
'hitam'. Warna warni gitu lho...sampai bisa bikin pembaca/penikmat socmed
geleng-geleng kepala, hancurkan laptop dan nunjuk-nunjuk orang di dalam layar
gadget. (Yang terakhir itu kayaknya lebay, hehe...)
Balik lagi ke soal ranjau. Aku pernah memperhatikan
postingan seorang...ehem...no hard feelings yaa...Internet Marketer merangkap
motivator yang sukses di dalam dan luar negeri. Ia seorang Indonesia. Dalam
videonya saat memberi 'kuliah' tuk peserta bisnisnya, ia pernah berseloroh
(kurang lebihnya),"Makanya jangan percaya sama orang yang kerja onlen,
apa-apa (maksudnya postingan) bisa dibikin jadi keren, lebay, outstanding
meskipun simple."
Spontan para peserta tertawa lepas. 'Kuliah' yang sudah
diikuti selama berjam-jam itu ternyata asyik. Terlihat dari wajah-wajah mereka
yang sumringah.
Waktu itu dia lagi ngajarin bikin blog, akun youtube sama
akun facebook banyak dengan postingan segala rupa termasuk yang lagi tren. And
you know what, termasuk bikin video youtube tentang 'obat kuat' dan 'sex aman'.
Dug...dug...buatku sih nggak masalah karena tho ada ilmu
yang manfaat dari beliau. Meskipun ia tak mengucapkan satu kata seperti 'jujur'
yang ternyata nilainya lebih baik di mata yang menciptakan otak dan ilmu buat
kita. Yang penting jadi first-lah di Google atau 'trending topic' di socmed
mana aja.
Kemudian...belakangan kulihat ia menjadi tim sukses salah satu
#capres #cawapres . Mulai terlihat tidak netral deh beliau. Padahal selama ini
supaya dilirik banyak customer, ia banyak menulis tentang hal-hal bagus soal
suatu produk dan jasa dengan mengesampingkan keburukan produk/jasa lain.
Dan you know what, aku teringat selorohannya waktu itu.
Haruskah aku percaya dengan apa yang dipostingnya? Terlebih (nah kan ada kata
'lebih'nya :D) 'black campaign' itu penyumbang terbesarnya dari sesuatu yang
lagi jadi 'trending topic' di dunia maya, yaitu social media.
Buatku...ini serupa ranjau yang balik membahayakan dirinya.
Hi, Miss Ulfah
BalasHapusThis is me
You know who i am :p
I wanna add your blog
Thank you
:*
hmm....sounds that i know u best...one of inspiring women who drags me into Emak2 Fesbuker Mencari Cinta Project, right? :D welcome to my home, sis ^_^
Hapus