Green Bag, praktis, irit dan ramah lingkungan. |
Green Bag
Go Green
Bila
mendengar kata di atas, apa yang terlintas dalam pikiran anda ? Kebanyakan
pasti langsung ingat tentang memanasnya suhu bumi akibat beberapa faktor yang
populer disebut Global Warming. Faktor
– faktor yang menyebabkan terjadinya global warming diataranya adalah efek
rumah kaca dan polusi. Sebetulnya efek rumah kaca sangat diperlukan bagi
makhluk hidup yang ada di bumi untuk menghangatkan suhu bumi. Suhu bumi bila
tanpa efek rumah kaca adalah minus 18 derajat. Hal ini akan menyebabkan bumi
tertutup es seluruhnya. Namun, bila efek rumah kaca ini terlalu berlebihan,
akan menimbulkan pemanasan global.
Efek rumah kaca
merujuk pada meningkatnya konsenstrasi gas – gas di muka bumi. Gas – gas yang
ada di atmosfer bisa muncul secara alami atau akibat aktivitas manusia. Ada
yang berupa uap air dari proses penguapan air laut, danau dan sungai. Ada pula
gas karbondioksida yang berasal dari proses pernapasan manusia dan hewan,
letusan gunung berapi, atau pembakaran materi organik tumbuhan. Gas – gas
tersebut terakumulasi di atmosfer sehinga menyebabkan suhu di sekitarnya
memanas. Mereka memantulkan kembali radiasi gelombang yang ada di Bumi dan
panas pun tersimpan di permukaan bumi. Penggunaan spray dan gas buangan
kendaraan bermotor yang berlebihan juga bisa meningkatkan konsentrasi gas rumah
kaca.
Bila
suhu global meningkat maka es yang ada dekat kutub akan mencair terus menerus.
Ketika es mencair, daratan atau air yang ada di bawahnya akan terbuka.
Kemampuan daratan dan air dalam memantulkan cahaya sangatlah minim bila
dibandingkan dengan es. Hal ini bisa meningkatkan pemanasan dan akan ada lebih
banyak lagi es yang mencair. Dan siklusnya akan seperti itu seterusnya.
Hilangnya kemampuan es dalam memantulkan cahaya akan berakibat pada meningkatnya
suhu bumi.
Segala
bentuk pencemaran lingkungan seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan
pencemaran tanah juga berpotensi meningkatkan suhu bumi. Sebagai tindakan
pencegahan dan antisipasi, berbagai kampanye global warming dilakukan di seluruh penjuru dunia. Tema yang
diusung adalah Go Green. Mulai dari
tidak membuang sampah sembarangan, memisahkan sampah organik dan non organik,
hingga program menanam pohon. Ada pula program yang diselenggarakan sebuah
radio yaitu mengadopsi satu pohon dan diberi nama serta dipelihara selayaknya
mengadopsi seorang anak.
Green Bag
Program
lainnya dalam mengantisipasi pencemaran lingkungan diantaranya mengurangi
pemakaian kantong plastik untuk belanja atau keperluan kemasan makanan. Seperti
yang kita ketahui bersama, plastik tidak mudah terurai di dalam tanah dan sulit
untuk dihancurkan. Dibutuhkan waktu cukup lama puluhan bahkan ratusan tahun
agar sampah plastik dapat terdekomposisi secara sempurna sehingga tidak
menimbulkan limbah. Namun, pada saat terurai partikel – partikel plastik
tersebut bisa mencemari tanah.
Plastik
sebetulnya bisa dibakar tapi anda harus berhati – hati karena jika
pembakarannya tidak sempurna akan menimbulkan asap beracun yang berbahaya yang
mengandung senyawa dioksin. Dampak
dari senyawa ini bila terhirup dapat memicu depresi, hepatitis, kanker dan
gangguan sistem saraf.
Di
swalayan – swalayan biasanya menggunakan kantung plastik untuk menaruh barang
belanja. Hal ini sudah mulai dikurangi untuk mencegah pemakaian plastik
berlebihan. Untuk saat ini lebih disosialisasikan penggunaan kantong ramah
lingkungan. Kantung tersebut dinamakan green
bag.
Green bag adalah reuse shopping bag yang bisa dipakai berulang
kali dan dapat dicuci serta tahan lama. Setiap kali anda akan berbelanja jangan
lupa untuk membawa tas ramah lingkungan ini. Tas ini dapat dibeli di toko –
toko online atau offline yang khusus menjual barang – barang daur ulang. Namun,
bila anda lupa membawanya anda tidak perlu khawatir karena sekarang beberapa
swalayan terkemuka di kota – kota besar sudah mulai menggunakan green bag. Anda
akan mendapatkannya secara cuma – cuma selama masa sosialisasi. Selain itu anda
juga bisa menukarkannya dengan yang baru bila rusak dalam beberapa kali
pemakaian.
Tas
ramah lingkungan ini ada yang terbuat dari karung goni. Proses pembuatannya
tidak menggunakan listrik karena hanya dijahit tangan. Tas tersebut juga dibuat
semenarik mungkin dengan diberi tempelan warna warni berupa logo Go Green agar masyarakat luas mau
memakainya. Tidak hanya warna hijau, tetapi ada juga warna lainnya seperti hitam, khaki, cokelat dan pink. Jadi, anda masih menggunakan tas hasil daur ulang ini dengan tetap
modis dan ramah lingkungan pastinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar