Selasa, 13 Mei 2014

Back to Nature With Green Bag

Green Bag, praktis, irit dan ramah lingkungan.








Green Bag

Go Green

Bila mendengar kata di atas, apa yang terlintas dalam pikiran anda ? Kebanyakan pasti langsung ingat tentang memanasnya suhu bumi akibat beberapa faktor yang populer disebut Global Warming. Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya global warming diataranya adalah efek rumah kaca dan polusi. Sebetulnya efek rumah kaca sangat diperlukan bagi makhluk hidup yang ada di bumi untuk menghangatkan suhu bumi. Suhu bumi bila tanpa efek rumah kaca adalah minus 18 derajat. Hal ini akan menyebabkan bumi tertutup es seluruhnya. Namun, bila efek rumah kaca ini terlalu berlebihan, akan menimbulkan pemanasan global.

Efek rumah kaca merujuk pada meningkatnya konsenstrasi gas – gas di muka bumi. Gas – gas yang ada di atmosfer bisa muncul secara alami atau akibat aktivitas manusia. Ada yang berupa uap air dari proses penguapan air laut, danau dan sungai. Ada pula gas karbondioksida yang berasal dari proses pernapasan manusia dan hewan, letusan gunung berapi, atau pembakaran materi organik tumbuhan. Gas – gas tersebut terakumulasi di atmosfer sehinga menyebabkan suhu di sekitarnya memanas. Mereka memantulkan kembali radiasi gelombang yang ada di Bumi dan panas pun tersimpan di permukaan bumi. Penggunaan spray dan gas buangan kendaraan bermotor yang berlebihan juga bisa meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
Bila suhu global meningkat maka es yang ada dekat kutub akan mencair terus menerus. Ketika es mencair, daratan atau air yang ada di bawahnya akan terbuka. Kemampuan daratan dan air dalam memantulkan cahaya sangatlah minim bila dibandingkan dengan es. Hal ini bisa meningkatkan pemanasan dan akan ada lebih banyak lagi es yang mencair. Dan siklusnya akan seperti itu seterusnya. Hilangnya kemampuan es dalam memantulkan cahaya akan berakibat pada meningkatnya suhu bumi.
Segala bentuk pencemaran lingkungan seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah juga berpotensi meningkatkan suhu bumi. Sebagai tindakan pencegahan dan antisipasi, berbagai kampanye global warming dilakukan di seluruh penjuru dunia. Tema yang diusung adalah Go Green. Mulai dari tidak membuang sampah sembarangan, memisahkan sampah organik dan non organik, hingga program menanam pohon. Ada pula program yang diselenggarakan sebuah radio yaitu mengadopsi satu pohon dan diberi nama serta dipelihara selayaknya mengadopsi seorang anak. 

Green Bag

Program lainnya dalam mengantisipasi pencemaran lingkungan diantaranya mengurangi pemakaian kantong plastik untuk belanja atau keperluan kemasan makanan. Seperti yang kita ketahui bersama, plastik tidak mudah terurai di dalam tanah dan sulit untuk dihancurkan. Dibutuhkan waktu cukup lama puluhan bahkan ratusan tahun agar sampah plastik dapat terdekomposisi secara sempurna sehingga tidak menimbulkan limbah. Namun, pada saat terurai partikel – partikel plastik tersebut bisa mencemari tanah.
Plastik sebetulnya bisa dibakar tapi anda harus berhati – hati karena jika pembakarannya tidak sempurna akan menimbulkan asap beracun yang berbahaya yang mengandung senyawa dioksin. Dampak dari senyawa ini bila terhirup dapat memicu depresi, hepatitis, kanker dan gangguan sistem saraf.
Di swalayan – swalayan biasanya menggunakan kantung plastik untuk menaruh barang belanja. Hal ini sudah mulai dikurangi untuk mencegah pemakaian plastik berlebihan. Untuk saat ini lebih disosialisasikan penggunaan kantong ramah lingkungan. Kantung tersebut dinamakan green bag

Green bag adalah reuse shopping bag yang bisa dipakai berulang kali dan dapat dicuci serta tahan lama. Setiap kali anda akan berbelanja jangan lupa untuk membawa tas ramah lingkungan ini. Tas ini dapat dibeli di toko – toko online atau offline yang khusus menjual barang – barang daur ulang. Namun, bila anda lupa membawanya anda tidak perlu khawatir karena sekarang beberapa swalayan terkemuka di kota – kota besar sudah mulai menggunakan green bag. Anda akan mendapatkannya secara cuma – cuma selama masa sosialisasi. Selain itu anda juga bisa menukarkannya dengan yang baru bila rusak dalam beberapa kali pemakaian.
Tas ramah lingkungan ini ada yang terbuat dari karung goni. Proses pembuatannya tidak menggunakan listrik karena hanya dijahit tangan. Tas tersebut juga dibuat semenarik mungkin dengan diberi tempelan warna warni berupa logo Go Green agar masyarakat luas mau memakainya. Tidak hanya warna hijau, tetapi ada juga warna lainnya seperti hitam, khaki, cokelat dan pink. Jadi, anda masih menggunakan tas hasil daur ulang ini dengan tetap modis dan ramah lingkungan pastinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar