Selasa, 13 Mei 2014

Twitografi, Bikin Kamu Nggak 'Tersesat' di Twitter


Twitografi dari ANPH (Asma Nadia Publishing House), Bikin Kamu Nggak Tersesat di Twitter



Judul Buku : Twitografi Asma Nadia
Genre Buku : Non Fiksi Motivasi
Penerbit   : Asma Nadia Publishing House

Twitter sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat yang akrab disapa netizen. Masyarakat pengguna internet yang ingin selalu mobile tentunya memanfaatkan twitter sebagai sarana berkomunikasi yang cepat dan friendly user. Tidak hanya itu, twitter mulai dimanfaatkan oleh sebagian besar pulic figure untuk memuat ide-ide atau gagasan atau membahas sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat buat para follower-nya. Istilahnya adalah kultwit atau kuliah ala twitter.

Seperti yang dilakukan oleh penulis best-seller Tanah Air, Asma Nadia. Pejuang pena yang telah menelurkan 46 buku best-seller ini sering mengajak para follower-nya untuk berbagi pengalaman mengenai topik-topik yang diangkatnya dalam tweet atau posting microblogging sebanyak 140 karakter itu. Topik yang akan didiskusikan dalam tweet pemilik akun @asmanadia ini biasanya diberi tanda hashtag (#)agar para follower yang tertarik untuk berbagi benar-benar bisa mengikuti dengan baik topik tersebut.

Topiknya pun beragam, mulai dari topik seputar jilbab, tren fesyen, kecintaan terhadap mushola sebagai rumah ibadah,baik dan buruknya merokok, pernikahan, motivasi hingga patah hati. Tweet yang mendapat banyak respon ini seringkali ditanggapi oleh Asma Nadia dan beberapa follower lain. Dari sana kemudian terjadilah kegiatan saling berbagi, saling mendengar, dan perenungan.

Asma Nadia kemudian mengkompilasi sebagian tweet dan kultwit-nya dalam sebuah buku setebal 292 halaman berjudul Twitografi Asma Nadia. Buku ini memuat sekian banyak tweet dan mention dari Asma Nadia dan para follower-nya yang juga pembaca setia buku-bukunya. Asma Nadia juga melengkapi buku berkaver biru ini dengan biografi mini dirinya tentang perjuangan, masa lalu, kisah cinta, ide dan aneka tips seru tentang traveling, diet, fesyen dan tak ketinggalan tips seru menulis. Dan ada pula satu bab terakhir yang berisi tentang hal-hal yang belum pembaca ketahui seputar kehidupan Asma Nadia. Buku ini dijamin akan memberikan kepuasan bagi para pembaca setianya. Dan tak terkecuali pembaca yang baru mengenal penulis yang sering diundang mengisi workshop di luar negeri ini.


Membuka halaman pertama pembaca akan menemukan alasan berjilbab dari seorang Asma Nadia. Menurutnya, jilbab bukan sekadar tradisi atau budaya Arab, tetapi syariat yang tercantum dalam Al-Quran sebagaimana sholat, puasa, dll. Dilanjutkan dengan bab kedua, Asma Nadia bertutur tentang Busana Muslimah. Busana Muslimah bagaimanapun model dan pemilihan warna serta coraknya haruslah mengutamakan urusan syar'i. Busana muslimah bisa hadir dalam berbagai model,bisa berupa gamis, rok, blus, kulot bahkan celana panjang asalkan tidak ketat dan atasannya cukup panjang. Dalam bab ini Asma Nadia juga mengambil hashtag #janganjadimuslimahnyebelin sebagai topik dalam tweet-nya. Dan responnya pun tidak sedikit. Beberapa diantaranya bahkan di re-tweet atau istilahnya diteruskan kembali oleh Asma Nadia dalam tweet-nya. Intinya Asma Nadia ingin mengajak follower-nya untuk mengevaluasi diri agar bisa lebih baik dalam hidupnya. Seperti mention berikut :

RT@dhiyodhi : saya suka sedih kalau melihat muslimah yang penampilannya kucel, lepek, dan berantakan pula rumahnya.
RT@pipitnandung : lagi merhatiin twit mbak @asmanadia, nggak cuma penilaian negatif dan ketidaksukaan tapi harus dibarengi dengan prasangka positif :)

RT@lovely_iena : saya miris lihat muslimah berjilbab tapi anti dengan mereka yang belum berjilbab.

Pada bab lain, Asma Nadia membahas seputar Cinta, Pacaran, dan Pernikahan. Tentu saja dari sudut pandang Islam. Yang menarik, Asma Nadia juga menyelipkan tips mengenyahkan patah hati.

Mencintai itu naluri. Tapi cinta tidak boleh membuatmu #patahhati.

Beri deadline bagi patah hatimu. Let's say 3 days? A week? Lewat dari itu paksakan diri bangkit dan lakukan semua dengan senyum dan semangat.

#patahhati tak perlu bikin frustasi. Sibukkan diri sambil menanti cinta sejati.
bagaimanapun model dan pemilihan warna serta coraknya haruslah mengutamakan urusan syar'i. Busana muslimah bisa hadir dalam berbagai model,bisa berupa gamis, rok, blus, kulot bahkan celana panjang asalkan tidak ketat dan atasannya cukup panjang. Dalam bab ini Asma Nadia juga mengambil hashtag #janganjadimuslimahnyebelin sebagai topik dalam tweet-nya. Dan responnya pun tidak sedikit. Beberapa diantaranya bahkan di re-tweet atau istilahnya diteruskan kembali oleh Asma Nadia dalam tweet-nya. Intinya Asma Nadia ingin mengajak follower-nya untuk mengevaluasi diri agar bisa lebih baik dalam hidupnya. Seperti mention berikut :

RT@dhiyodhi : saya suka sedih kalau melihat muslimah yang penampilannya kucel, lepek, dan berantakan pula rumahnya.
RT@pipitnandung : lagi merhatiin twit mbak @asmanadia, nggak cuma penilaian negatif dan ketidaksukaan tapi harus dibarengi dengan prasangka positif :)

RT@lovely_iena : saya miris lihat muslimah berjilbab tapi anti dengan mereka yang belum berjilbab.

Pada bab lain, Asma Nadia membahas seputar Cinta, Pacaran, dan Pernikahan. Tentu saja dari sudut pandang Islam. Yang menarik, Asma Nadia juga menyelipkan tips mengenyahkan patah hati.

Mencintai itu naluri. Tapi cinta tidak boleh membuatmu #patahhati.

Beri deadline bagi patah hatimu. Let's say 3 days? A week? Lewat dari itu paksakan diri bangkit dan lakukan semua dengan senyum dan semangat.

#patahhati tak perlu bikin frustasi. Sibukkan diri sambil menanti cinta sejati.

Khusus untuk pembaca yang ingin menjaga kesehatan dan tetap bugar, Asma Nadia punya tips tersendiri. Temukan tips-tipsnya pada halaman 237 - 241.

Just be happy with yourself.
Cintai dirimu.
Yakin kamu layak dicintai, bukan jika kamu kurus baru kamu layak dicintai.

RT@tehtita : mulai sekarang, tukar cemilan kita dengan buah-buahan...perut kenyang, hasrat ngemil tersalurkan, badan tetap sehat...:)

Pembaca setia Asma Nadia pasti sudah memiliki buku Jilbab Traveler yang diluncurkannya 2010 lalu. Dalam buku ini Asma Nadia berbagi pengalamannya mengunjungi beberapa negara Eropa. Sebagian isi dari buku tersebut ia ambil untuk melengkapi konten Twitografi. Tambahan lainnya, Asma Nadia memberikan informasi keren seputar mengurus paspor, tips packing barang khususnya untuk para muslimah, dan motivasi mewujudkan mimpi keliling dunia.

Bisa dibilang buku Twitografi Asma Nadia ini bukan sekadar buku bacaan melainkan juga buku panduan agar hidup yang kita jalani menjadi lebih baik dan kita bisa lebih berani mewujudkan mimpi. Pembaca yang memiliki buku ini tidak hanya mereka para muslim dan muslimah tetapi juga mereka yang beragama selain Islam. Buku ini menjadi buku yang menjembatani perbedaan. Asma Nadia berhasil membuktikan bahwa buku ini layak dibaca oleh semua kalangan dan semua umur.

2 komentar: