Twitografi dari ANPH (Asma Nadia Publishing House), Bikin Kamu Nggak Tersesat di Twitter |
Judul Buku :
Twitografi Asma Nadia
Genre Buku : Non
Fiksi Motivasi
Penerbit : Asma Nadia Publishing House
Twitter sudah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat yang akrab disapa netizen.
Masyarakat pengguna internet yang ingin selalu mobile tentunya memanfaatkan
twitter sebagai sarana berkomunikasi yang cepat dan friendly user. Tidak hanya
itu, twitter mulai dimanfaatkan oleh sebagian besar pulic figure untuk memuat
ide-ide atau gagasan atau membahas sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat buat
para follower-nya. Istilahnya adalah kultwit atau kuliah ala twitter.
Seperti yang
dilakukan oleh penulis best-seller Tanah Air, Asma Nadia. Pejuang pena yang
telah menelurkan 46 buku best-seller ini sering mengajak para follower-nya
untuk berbagi pengalaman mengenai topik-topik yang diangkatnya dalam tweet atau
posting microblogging sebanyak 140 karakter itu. Topik yang akan didiskusikan
dalam tweet pemilik akun @asmanadia ini biasanya diberi tanda hashtag (#)agar
para follower yang tertarik untuk berbagi benar-benar bisa mengikuti dengan
baik topik tersebut.
Topiknya pun
beragam, mulai dari topik seputar jilbab, tren fesyen, kecintaan terhadap
mushola sebagai rumah ibadah,baik dan buruknya merokok, pernikahan, motivasi
hingga patah hati. Tweet yang mendapat banyak respon ini seringkali ditanggapi
oleh Asma Nadia dan beberapa follower lain. Dari sana kemudian terjadilah
kegiatan saling berbagi, saling mendengar, dan perenungan.
Asma Nadia
kemudian mengkompilasi sebagian tweet dan kultwit-nya dalam sebuah buku setebal
292 halaman berjudul Twitografi Asma Nadia. Buku ini memuat sekian banyak tweet
dan mention dari Asma Nadia dan para follower-nya yang juga pembaca setia
buku-bukunya. Asma Nadia juga melengkapi buku berkaver biru ini dengan biografi
mini dirinya tentang perjuangan, masa lalu, kisah cinta, ide dan aneka tips
seru tentang traveling, diet, fesyen dan tak ketinggalan tips seru menulis. Dan
ada pula satu bab terakhir yang berisi tentang hal-hal yang belum pembaca
ketahui seputar kehidupan Asma Nadia. Buku ini dijamin akan memberikan kepuasan
bagi para pembaca setianya. Dan tak terkecuali pembaca yang baru mengenal
penulis yang sering diundang mengisi workshop di luar negeri ini.
Membuka halaman
pertama pembaca akan menemukan alasan berjilbab dari seorang Asma Nadia.
Menurutnya, jilbab bukan sekadar tradisi atau budaya Arab, tetapi syariat yang
tercantum dalam Al-Quran sebagaimana sholat, puasa, dll. Dilanjutkan dengan bab
kedua, Asma Nadia bertutur tentang Busana Muslimah. Busana Muslimah
bagaimanapun model dan pemilihan warna serta coraknya haruslah mengutamakan
urusan syar'i. Busana muslimah bisa hadir dalam berbagai model,bisa berupa
gamis, rok, blus, kulot bahkan celana panjang asalkan tidak ketat dan atasannya
cukup panjang. Dalam bab ini Asma Nadia juga mengambil hashtag
#janganjadimuslimahnyebelin sebagai topik dalam tweet-nya. Dan responnya pun
tidak sedikit. Beberapa diantaranya bahkan di re-tweet atau istilahnya
diteruskan kembali oleh Asma Nadia dalam tweet-nya. Intinya Asma Nadia ingin
mengajak follower-nya untuk mengevaluasi diri agar bisa lebih baik dalam
hidupnya. Seperti mention berikut :
RT@dhiyodhi :
saya suka sedih kalau melihat muslimah yang penampilannya kucel, lepek, dan
berantakan pula rumahnya.
RT@pipitnandung
: lagi merhatiin twit mbak @asmanadia, nggak cuma penilaian negatif dan
ketidaksukaan tapi harus dibarengi dengan prasangka positif :)
RT@lovely_iena :
saya miris lihat muslimah berjilbab tapi anti dengan mereka yang belum
berjilbab.
Pada bab lain,
Asma Nadia membahas seputar Cinta, Pacaran, dan Pernikahan. Tentu saja dari
sudut pandang Islam. Yang menarik, Asma Nadia juga menyelipkan tips
mengenyahkan patah hati.
Mencintai itu
naluri. Tapi cinta tidak boleh membuatmu #patahhati.
Beri deadline
bagi patah hatimu. Let's say 3 days? A week? Lewat dari itu paksakan diri
bangkit dan lakukan semua dengan senyum dan semangat.
#patahhati tak
perlu bikin frustasi. Sibukkan diri sambil menanti cinta sejati.
bagaimanapun
model dan pemilihan warna serta coraknya haruslah mengutamakan urusan syar'i.
Busana muslimah bisa hadir dalam berbagai model,bisa berupa gamis, rok, blus,
kulot bahkan celana panjang asalkan tidak ketat dan atasannya cukup panjang.
Dalam bab ini Asma Nadia juga mengambil hashtag #janganjadimuslimahnyebelin
sebagai topik dalam tweet-nya. Dan responnya pun tidak sedikit. Beberapa
diantaranya bahkan di re-tweet atau istilahnya diteruskan kembali oleh Asma
Nadia dalam tweet-nya. Intinya Asma Nadia ingin mengajak follower-nya untuk
mengevaluasi diri agar bisa lebih baik dalam hidupnya. Seperti mention berikut
:
RT@dhiyodhi :
saya suka sedih kalau melihat muslimah yang penampilannya kucel, lepek, dan
berantakan pula rumahnya.
RT@pipitnandung
: lagi merhatiin twit mbak @asmanadia, nggak cuma penilaian negatif dan
ketidaksukaan tapi harus dibarengi dengan prasangka positif :)
RT@lovely_iena :
saya miris lihat muslimah berjilbab tapi anti dengan mereka yang belum
berjilbab.
Pada bab lain,
Asma Nadia membahas seputar Cinta, Pacaran, dan Pernikahan. Tentu saja dari
sudut pandang Islam. Yang menarik, Asma Nadia juga menyelipkan tips
mengenyahkan patah hati.
Mencintai itu
naluri. Tapi cinta tidak boleh membuatmu #patahhati.
Beri deadline
bagi patah hatimu. Let's say 3 days? A week? Lewat dari itu paksakan diri
bangkit dan lakukan semua dengan senyum dan semangat.
#patahhati tak
perlu bikin frustasi. Sibukkan diri sambil menanti cinta sejati.
Khusus untuk
pembaca yang ingin menjaga kesehatan dan tetap bugar, Asma Nadia punya tips
tersendiri. Temukan tips-tipsnya pada halaman 237 - 241.
Just be happy
with yourself.
Cintai dirimu.
Yakin kamu layak
dicintai, bukan jika kamu kurus baru kamu layak dicintai.
RT@tehtita :
mulai sekarang, tukar cemilan kita dengan buah-buahan...perut kenyang, hasrat
ngemil tersalurkan, badan tetap sehat...:)
Pembaca setia
Asma Nadia pasti sudah memiliki buku Jilbab Traveler yang diluncurkannya 2010
lalu. Dalam buku ini Asma Nadia berbagi pengalamannya mengunjungi beberapa
negara Eropa. Sebagian isi dari buku tersebut ia ambil untuk melengkapi konten
Twitografi. Tambahan lainnya, Asma Nadia memberikan informasi keren seputar
mengurus paspor, tips packing barang khususnya untuk para muslimah, dan
motivasi mewujudkan mimpi keliling dunia.
Bisa dibilang
buku Twitografi Asma Nadia ini bukan sekadar buku bacaan melainkan juga buku
panduan agar hidup yang kita jalani menjadi lebih baik dan kita bisa lebih
berani mewujudkan mimpi. Pembaca yang memiliki buku ini tidak hanya mereka para
muslim dan muslimah tetapi juga mereka yang beragama selain Islam. Buku ini
menjadi buku yang menjembatani perbedaan. Asma Nadia berhasil membuktikan bahwa
buku ini layak dibaca oleh semua kalangan dan semua umur.
Belum punya bukunya. Jadi pengen beli. :3
BalasHapushayuuk dibeli mbak..keren nih buku ;)
BalasHapus