Late Bloomer
Gambar diambil dari www.bloomerland.com |
Pernahkah
anda mendengar istilah late bloomer ?
Ini adalah istilah untuk seseorang yang kemampuan atau bakatnya mengalami
perkembangan yang terlambat dibandingkan orang - orang sebayanya. Misalnya saja
seorang anak berusia sepuluh tahun yang seharusnya sudah bisa merespon guru
saat ditanya pertanyaan yang mudah yang sering diulang – ulang dalam kelas,
tetapi ia malah diam dan menunggu sampai guru mengulang pertanyaannya. Pada
akhirnya tak satu pun jawabannya yang memuaskan. Dan predikat ‘bodoh’ kerap
kali menghampiri dirinya.
Mereka
yang mendapat julukan late bloomer
bukanlah tipikal orang bodoh seperti yang dianggap oleh orang lain. Kemampuannya
dalam menangkap berbagai informasi di sekitarnya terbilang luar biasa. Bukan
karena tingkat IQ ( intelligent quotient
)nya yang tidak sama dengan anak – anak lain, tetapi cara pengolahan informasi
yang tidak tepat sehingga informasi tersebut berdesak – desakkan di kepala dan akhirnya
tidak bisa dikeluarkannya sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan saat itu.
Namun,
mereka dalam kesempatan tertentu dapat mengambil alih suasana yang sedang
berlaku di tengah – tengah komunitasnya. Tak jarang mereka terlihat sangat
cerdas dalam menyampaikan pendapat atau mengungkapkan solusi untuk masalah yang
sedang dipecahkan bersama. Biasanya setelah itu orang akan menilainya sempurna
dan jenius.
Istilah
ini seringkali ditujukan untuk anak – anak yang terlambat dalam perkembangan
bahasa, interaksi sosial dan kemampuan membacanya. Menurut Jean Piaget ,
seorang psikolog Swiss, dalam theory of
cognitive development dan constructivist
theory of knowing bahwa anak – anak dapat memahami arti dari sebuah
interaksi berdasarkan pengalaman dan idenya sendiri. Selama masa pertumbuhan
inilah mereka juga belajar pola sikap yang akan mereka bawa dalam kehidupannya
kelak.
Mereka
bisa saja menjadi late bloomer ketika
dalam masa pertumbuhan itu karena mereka menunda untuk menunjukkan kemampuan
dirinya dalam berperilaku atau terlalu banyak yang menjadi pertimbangannya
dalam memilih tindakan yang tepat.
Faktor – Faktor Pemicu Late Bloomer
Anak
– anak yang dinilai late bloomer seringkali adalah anak dengan kondisi psikologis
tertentu. Sebut saja Thomas Alva Edison. Thomas cilik saat bersekolah dulu
sering dipanggil ‘addled’ atau ‘busuk’ oleh gurunya karena pikirannya selalu
berkelana saat ditanya. Ia hanya bertahan tiga bulan sebelum akhirnya
orangtuanya menyekolahkannya di rumah, homeschooling.
Kemudian baru diketahui bahwa ia menderita Attention
– deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD,
yang mempengaruhi syaraf dan mengganggu perkembangannya. Namun, siapa yang
menyangka Thomas dewasa berhasil menempukan bohlam lampu pertama yang menjadi
penemuan revolusioner dunia.
Lalu,
Albert Einstein, seorang ilmuan dengan teori relativitasnya. Albert kecil
mengalami keterlambatan dalam bicara. orang – orang di sekitarnya sering
mencemoohnya dengan mengatakan ia bodoh dan bisu. Tapi, anak yang telat bicara
ini berhasil menjadi seorang insinyur, ahli Matematika, dan ilmuan yang sukses
dan mempengaruhi dunia.
Late bloomer pada
usia remaja terjadi di tengah – tengah masa perubahan fisik dan mental
seseorang. Selama masa itu anak dihadapkan pada masa transisi yaitu diawali
dengan masa pubertas pertama. Pada wanita masa itu adalah sekitar usia 9 sampai
14 tahun. Dan usia 10 sampai 17 tahun. Perkembangan fisik pada wanita akan
berlangsung terus sampai 4 tahun ke depan sejak pubernya yang pertama.
Sedangkan pada pria, fisiknya akan terus mengalami perkembangan sampai kurun
waktu tujuh tahun dari pubernya yang pertama.
Seorang
dewasa yang mengalami Late bloomer biasanya
tidak bisa menemukan bakat dan kemampuannya seperti orang lain pada umumnya. Dalam
beberapa kasus tertentu mereka baru bisa menemukan itu pada usia – usia yang
sudah tidak produktif lagi.
Anda
tentu ingat dengan nama Colonel Sanders, pria berkebangsaan Amerika ini adalah
pendiri Kentucky Fried Chicken ( KFC
). Dia memulai bisnis franchise atau
waralabanya pada usia enam puluh tahun. Kesuksesan dalam finansialnya menjadi
kesuksesan yang terlambat. Pada usia – usia sebelumnya ia banyak bekerja dalam
bidang – bidang yang berbeda. Baru setelah menjadi chef di sebuah restoranlah ia menemukan resep rahasia dalam
mengolah ayam. Dan tentu saja inilah bakatnya yang sesungguhnya. Dari biografi
hidupnya, Sanders yang berusia lima tahun adalah seorang anak yang mendapat
tugas memasak makanan di rumah sehari – hari karena ibunya harus bekerja saat
ayahnya telah meninggal dunia.
Late
bloomer adalah orang yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan hidupnya.
Namun, ia akan menjadi sosok yang luar biasa saat menemui bakat yang
dimilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar